Dua Kabupaten Masih Usulkan Bantuan Masyarakat Terdampak Covid-19

Kabupaten Tanah Laut dan Hulu Sungai Tengah (HST) hingga kini masih mengusulkan daftar nama untuk bantuan bentuk jaring pengamansosial (JPS) ke Dinas Sosial (Dinsos) Kalimantan Selatan.

BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Kepala Dinsos Kalsel Siti Nuriyani mengatakan, proses bantuan JPS untuk dua kabupaten itu saat ini kemungkinan masih dalam tahap.

“Selanjutnya kami akan tunggu usulannya,” katanya kepada wartawan, Jumat (12/6/2020).

Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 100 ribu per kepala keluarga (KK) itu berlaku selama tiga bulan. Saat ini penyalurannya mulai periode Mei-Juli 2020. “Uang Rp 100 ribu itu diberikan untuk masyarakat terdampak akibat pandemi Covid-19,” terangnya.

Lebih lanjut dijelaskan wanita yang akrab disapa Nuriyani itu, bantuan uang langsung itu diserahkan melalui rekening Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten dan kota se-Kalsel. Penyaluran bantuan itu dilaksanakan oleh pemerintah dearah masing-masing langsung ke masyarakat terdampak Covid-19.

Nuriyani menyebut, saat ini Dinsos Kalsel mencatat ada sekitar 146 ribu warga terdampak Covid-19 yang akan menerima bantuan sosial. Ratusan ribu warga itu tersebar di sebelas kabupaten atau kota di Kalsel.

Menurut dia, total anggaran untuk ratusan ribu warga terdampak itu senilai Rp 14 miliar dalam satu bulan. Dijadwalkan, bantuan itu disalurkan selama tiga bulan dengan total keseluruhan Rp 43 miliar.

Dalam prosesnya, pemerintah daerah di kabupaten atau kota masing-masing yang ingin menyalurkan bantuan kepada masyarakatnya harus menyertakan surat permohonan bupati dan wali kota setempat. Surat permohonan itu ditujukan kepada Gubernur Kalsel. Sementara jumlah berapa jumlah KK penerima bantuan akan dihitung kemudian.

“Masing-masing kabupaten atau kota bervariasi, seperti di Kabupaten Balangan cuma 375 KK. Kalau di Banjarmasin 31 ribu KK, Tapin 5 ribu KK,” ungkapnya.

Penerima bantuan merupakan itu warga di luar bantuan yang telah diberikan, seperti bantuan PKH dari Kementerian Sosial (Kemensos), atau bantuan sosial tunai (BST).

Nuriyani berharap, semua masyarakat yang belum terakomodir bantuan Kemensos dan dana desa bisa mendapat bantuan dari pemerintah daerah. “Kami harapkan bantuan ini tepat sasaran bagi masyarakat belum mendapat bantuan dari pusat. Walaupun bantuan tidak banyak, namun semoga dapat meringankan perekonomian rumah tangga,” tandasnya. (ags/dny)