MARTAPURA, koranbanjar.net- Lurah Sekumpul, Gusti Marhusin mengimbau kepada pengguna jalan, karena selama dua hari ini, Jl Pendidikan, Kelurahan Sekumpul ditutup selama 2 hari. Karena sekarang, pihak Kelurahan Sekumpul melakukan perbaikan drainase untuk persiapan menjelang haul KH. Zaini bin Abdul Ghani. Penutupan dimulai Rabu sore (7/3) tadi.
Lurah Sekumpul, Gusti marhusin kepada wartawan koranbanjar.net memberikan imbauan kepada masyarakat untuk sementara tidak bisa melewati Jl Pendidikan 7 sampai Jl. Pendidikan 8, karena sedang ada kegiatan pembersihan drainase.
Menjelang haul ulama karismatik dari tanah Banjar ini, warga melakukan perbaikan drainase yang tersumbat atau tidak bisa berfungsi lagi karena tersumbat oleh limbah warung-warung makan yang berada di sepanjang Jl. Pendidikan.
“Maka dari itu kami mengimbau jika warga ingin melewati Jl. Pendidikan diharap mencari jalan yang lain,” tutur Marhusin.
Selain itu Lurah Sekumpul mengatakan atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas bantuan para dermawan Sekumpul, di antaranya H. Syarkani, H. Andi, H Syahjehan, H. Bulkini, dan seluruh masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembersihan drainase di Jl. Pendidikan, Kelurahan Sekumpul.
Di tempat yang sama Marhusin juga berharap pembenahan ini mampu mengatasi pemasalahan luapan air hujan yang tak mampu ditampung drainase yang telah menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat.
“Bahkan pernah ada warga yang terjatuh, kami berharap kerjasama dan sinerginya antara pemerintah, masyarakat dan peran pihak swasta selalu terpupuk sehingga percepatan capaian berjalan sesuai harapan, dan juga semoga dengan bertepatan momentum haul Abah Guru Sekumpul membawakan berkah untuk kita semua dalam upaya mewujudkan Kabupaten Banjar yang sejahtera dan barokah,” tuturnya.
Menurut keterangan dari warga sekitar, Adi penyebab tersumbatnya drainase adalah dikarenakan para pedagang (warung-warung makan, red) yang berjualan di sepanjang Jl. Pendidikan membuang limbah cucian piring dan sisa makanan ke drainase, hinga mengakibatkan drainase tersumbat dan air tidak bisa mengalir serta menyebabkan banjir bilamana hujan datang. Selain itu juga mengakibatkan bau yang tak sedap.
“Saat warga melakukan pemeriksaan, mereka melihat langsung warung-warung makan tersebut tidak menyiakan tempat pembuangan limbah untuk membuang sisa-sisa makanan dan cucian piring, sehingga membuangnya ke selokan atau drainase,” ujarnya.
Adi juga mengungkapkan kepada warga agar sama-sama menjaga kebersihan lingkungan, sehingga tidak menimbulkan keluhan.(sen)