Religi  

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Siap Maju Jadi Wali Kota Banjarbaru

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Polling bakal calon Wali Kota Banjarbaru pada pilkada Banjarbaru, 2020 mendatang, semakin ramai dengan adanya kemunculan seorang dokter spesialis penyakit dalam (SpPD) di Banjarbaru, Abdul Halim, yang menyatakan siap mencalonkan diri menjadi Wali Kota Banjarbaru.

Saat ditemui koranbanjar.net di kliniknya, Jalan Kelinci I No 1, Loktabat Utara, Banjarbaru, Senin (18/6/2019), dokter pemilik gelar Fellow of The Indonesian Society of Internal Medicine (FINASIM) ini mengatakan, keberaniannya ingin mencalonkan diri menjadi Wali Kota Banjarbaru turut didorong dukungan dari teman-temannya sesama dokter dan para perawat di Banjarbaru, relawan Prabowo-Sandi serta relawan #2019 ganti presiden, Kalsel.

“Padahal sebelumnya saya tidak terpikir untuk ke situ karena belum berpengalaman di pemerintahan. Pastinya kan perlu dana besar juga, tapi karena didorong dukungan dari teman-teman, saya jadi tambah semangat dan berkeyakinan bahwa memang sepertinya masyarakat Banjarbaru perlu perubahan,” tutur pria yang sudah menjadi dokter selama 27 tahun itu.

Halim berpendapat, selain kuatnya sosok ketokohan Wali Kota saat ini, Nadjmi Adhani, Kota Banjarbaru juga perlu memiliki pilihan dari figur pemimpin lain.

“Pak Wali Kota (Nadjmi) sudah bagus tapi mungkin perlu ada tambahan figur lain. Saya sebagai dokter bisa menjadi salah satu pemikat. Selain itu saya juga mengambil sarjana hukum, saya pernah kursus advokat. Seandainya saya bukan PNS mungkin saya sudah ikut pelantikan menjadi advokat,” kata sarjana hukum dari Universitas Darul Ulum, Jombang, Jatim itu.

Menuju Kota Banjarbaru dengan lingkungan yang lebih bersih dan sehat serta menata pemerintahan yang lebih bersih dari korupsi adalah visi andalan Dokter Halim untuk pencalonan dirinya menjadi Wali Kota Banjarbaru.

Bersih, sehat dan hebat adalah visi saya. Hebat itu artinya kita mempunyai sesuatu yang bisa ditonjolkan dan dibanggakan apabila nanti Banjarbaru makin bagus,” beber alumni SMA 1 Barabai itu.

Sedangkan misinya, lanjut Halim, adalah harapan baru maju bersahabat. “Maksudnya saya ingin menjadikan Kota Banjarbaru maju dan berkembang tetapi tetap bersahabat bagi masyarakat. Apalagi masyarakat di sini kan banyak berasal dari berbagai suku,” jelas Halim yang saat ini berdomisili di Komplek Perumahan Al Azhar Residence, Jalan Palam, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru itu.

Dia menceritakan, selama menjadi mahasiswa, dirinya juga aktif bergerak di keorganisasian, baik di luar maupun di dalam kampus. “Dulu waktu masih jadi mahasiswa saya jadi aktivis HMI, pengurus senat mahasiswa, aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) juga. Jadi memang jiwa aktivis saya ini sudah mengalir dari dulu dan terus berkembang hingga sekarang,” ujar magister manajemen dari Universitas WR Supratman (Unipra) Surabaya, sekaligus magister ilmu hukum dari STIH Sultan Adam Banjarmasin itu.

Kendati telah siap dengan visi dan misinya maju menjadi Wali Kota Banjarbaru, pria kelahiran Barabai ini menyatakan dirinya juga siap kalah dalam pertarungan politiknya di pilkada Banjarbaru, 2020 mendatang.

“Kita tahulah kalau pertahana (Nadjmi Adhani) kan juga kuat. Kalau saya tidak terpilih saya berencana tetap akan terjun ke dunia politik sambil mengembangkan klinik saya. Karena kan kalau saya maju maka saya harus berhenti dulu jadi ASN. Sementara profesi dokter saya tidak akan saya hilangkan. Saya masih bisa bekerja di rumah sakit sebagai honorer atau lain-lain. Jadi memang semuanya harus siap. Ya rezeki pastinya kan Allah yang mengatur, kita tinggal jalani saja,” paparnya.

Menurut dokter yang pernah kuliah di jurusan Pendidikan Khusus Profesi Advokat ULM Banjarmasin itu, sebelumnya sudah ada partai politik yang mendekat dan mengusulkan pencalonan dirinya. Namun terkait jalur pencalonan melalui partai politik atau independen, Halim masih belum bisa memastikannya.

“Ada partai yang mengusulkan saya sebelumnya, tapi tidak saya sebutkan ya. Kalau untuk koalisi sudah ada komunikasi, seperti koalisi adil makmur, dan Indonesia hebat. Kalau yang lain masih belum, yang penting kita sosialisasi dulu lah,” ungkap dokter SpPD dari Universitas Udayana itu.

Soal kriteria wakilnya nanti, Halim menginginkan seorang tokoh yang berpengalaman, dan memiliki ekonomi yang kuat agar dalam penataan pemerintah tetap bersih dari korupsi.

“Saya menginginkan Banjarbaru seperti city work (kota kerja). Apalagi jika nanti bandara kita sudah jadi internasional, saya ingin ada drive flight dari luar negeri, karena orang Banjar juga banyak tinggal di luar negeri. Jadi mereka bisa langsung ke sini, dan pastinya harga lebih murah dan terjangkau dibandingkan harus transit,” pungkasnya. (ykw/dny)