KOTABARU, Koranbanjar.net – Lurah dan kepala desa dituntut aktif memberikan dorongan kepada masyarakat agar mengerti tentang pengelolaan persampahan, mulai dari pemilihan dan penempatkan di tempat sebenarnya.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Fungsional Pengendalian Dampak Lingkungan Ahli Media DLH Kalsel, Ninuk Murtini, saat Sosialisasi Pembinaan Persampahan yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan, di Kantor DLH Kotabaru, Jumat (28/6/2019).
Menurut Ninuk, sejauh ini sampah didominasi yang bersumber dari limbah masyarakat, kantor, dan sekolah.
“Penghasil sampah terbanyak adalah anorganik, kemudian sampah B3 dan jenis lainny,” katanya pada sosialisasi yang dihadiri para camat, kepala desa, ketua RT, TP-PKK Kotabaru, serta pengurus Bank Sampah Harapan.
Nunik berharap, masyarakat partisipasi aktif mengelola sampah tersebut. “Kepala desa atau lurah juga harus aktif memberikan dorongan kepada masyarakat, agar mereka mengerti tentang pengelolaan persampahan, mulai dari pemilihan dan penempatkan di tempat sebenarnya,” jelasnya.
Kendati demikian, dirinya bersyukur, beberapa kota bersih sudah terformat dengan ditandai adanya penilaian, baik kota berprestasi yang menerima Adipura.
“Sejatinya pengelolaan sampah secara baik dan benar sangatlah penting, agar ke depannya sampah tidak lagi menjadi momok bagi pemerintah,” tandasnya.
Sementara itu Kepala DLH Kotabaru, Arif Fadillah, melalui sosialisasi pembinaan persampahan ini diharapkannya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penanganan sampah rumah tangga.
“Kami tentu sangat mendukung kegiatan ini. Dengan pembinaan ini masyarakat Kotabaru diharapkan semakin berperan aktif menjadikan Kotabaru yang bersih” ucap Arif kepada koranbanjar.net. (cah/dra)