Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berbagai program strategis. Fokus DKP3 tidak hanya pada sektor pertanian, tetapi juga mencakup kesehatan hewan dan pengelolaan pangan untuk mendukung ketahanan pangan kota.
BANJARBARU,koranbanjar.net – DKP3 Banjarbaru tengah mempersiapkan pusat layanan kesehatan hewan di Karang Anyar. Fasilitas ini diharapkan dapat memberikan layanan kesehatan bagi hewan ternak maupun peliharaan masyarakat.
Selain itu, DKP3 juga telah bekerja sama dengan Pasar Bauntung untuk rutin memeriksa keamanan pangan setiap minggu. “Kami memastikan pangan yang beredar di pasar aman dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat,” ungkap Kepala DKP3 Banjarbaru Abu Yajid.
Dalam mendukung swasembada pangan, DKP3 juga memprioritaskan pengadaan alat-alat pertanian modern.
Seperti traktor roda empat dan mesin panen (combine harvester). Peralatan ini diharapkan mampu mempercepat pengolahan lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian.
“Mengolah satu hektar lahan dengan cangkul membutuhkan waktu berhari-hari, sementara dengan traktor hanya hitungan jam,” jelasnya.
Selain itu, DKP3 mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidak produktif atau lahan tidur.
“Mari aktifkan lahan-lahan tidur dengan menanam buah-buahan, sayur-sayuran, atau mengelola perikanan seperti metode bioflok. Hal ini penting untuk memastikan ketahanan pangan di Banjarbaru berjalan optimal,” tambahnya.
DKP3 juga mengembangkan pertanian berkelanjutan, seperti budidaya bawang dan pemanfaatan dana insentif untuk peralatan pertanian.
“Ketahanan pangan adalah kunci. Tanpa pasokan pangan yang memadai, kita tidak bisa mencapai cita-cita Banjarbaru Bersih dan Sejahtera (B2SA). Oleh karena itu, upaya ini harus terus kita dukung bersama,” pungkasnya.
Sebagai dukungan kepada kelompok petani, DKP3 memberikan alat penggiling padi kepada Kelompok Lumbung Pangan Masyarakat Maju Makmur di Kelurahan Bangkal. Ahmad Aspihani, perwakilan kelompok, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan tersebut.
“Alhamdulillah, alat ini sangat membantu kami dalam meningkatkan efisiensi proses penggilingan padi. Dengan 30 anggota kelompok, kami optimistis alat ini akan bermanfaat bagi petani sekitar,” ujarnya. (maf/dya)