BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Kalsel, perangi limbah dan sampah plastik yang mencemari perairan sungai dan pantai, khususnya di kawasan pulau Bakut dibawah jembatan Barito, Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Hal tersebut diwujudkan melalui kegiatan aksi bersih-bersih sampah di sungai, yang diinisiasi Ditpolair Polda Kalsel, bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat, Kamis (21/2).
Direktur Polairud Polda Kalsel, Kombes Pol I Made Sukawijaya SIK mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019.
“Kita memulai gerakan memerangi sampah plastik di perairan sungai dan pantai, sejalan dengan program pemerintah baik pusat maupun daerah,” katanya.
Peringatan aksi bersih-bersih sampah plastik tersebut diikuti berbagai stakeholder, antara lain Badan SAR Nasional, PT Adaro Indonesia, KSOP Bea Cukai serta pecinta dan pegiat lingkungan, dengan melibatkan masyarakat sekitar Pulau Bakut.
Menurutnya, jajaran Kepolisian Daerah diseluruh Indonesia juga melakukan aksi bersih-bersih pada peringatan HPSN 2019 ini.
“Namun khusus untuk kita, lebih memilih aksi di wilayah perairan dengan penitik beratan pada penangangan limbah yang mencemari sungai dan pantai,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan BKSDA Kalsel, Suwandi, mengatakan, gerakan memerangi sampai plastik tidak hanya untuk limbah rumah tangga saja.
“Tetapi juga harus lebih digelorakan untuk dikampanyekan pada gerakan peduli di titik-titik sungai dan pantai di perairan kita,” ujarnya.
Diharapkan, kegiatan bersih-bersih menjadi perhatian serius semua kalangan, bukan hanya pegiat lingkungan saja.
“Ini tanggung jawab kita bersama dan kita mulai bersama untuk mengatasinya,” tambahnya.
HPSN diperingati untuk mengenang tragedi longsornya sampah di TPU Leuwigajah, Cimahi Jawa Barat, 21 Februari 2005 lalu, yang menyebabkan korban jiwa. (ndi)