Tak Berkategori  

Dispersip Kalsel Datangkan Penyair Dan Kreator Multimedia Bali

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Banjarmasin menghadiri acara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel, di Aula Perpustakaan, Banjarmasin, Minggu (6/10/2019).

Acara ini bertajuk Timbang Pandang Cipta Puisi dan Alih Kreasi Lintas Media. Menghadirkan dua pembicara dari Pulau Dewata Bali, yaitu penyair terkenal, Warih Wisatsan dan kreator multimedia, Vanesa Martida.

Kepala Dispersip Kalsel Hj. Nurlaini Dardie mengatakan, acara ini bertujuan untuk mempromosikan perpustakaan untuk meningkatkan daya baca masyarakat khususnya anak muda masih bersekolah maupun kuliah, serta menambah wawasan baru dari materi yang disampaikan pembicara.

“Serta memotivasi penulis-penulis daerah sehingga bisa menambah wawasan mereka,” ujarnya koranbanjar.net.

Sebagai penyair dan pembicara Warih Wisatsan mengungkapkan, gadged mengubah cara pandang, persepsi nilai dan lain-lain, teknologi zaman sekarang megubah semuanya.

“Tidak ada lagi ruang pribadi semua menyatu, otomatis semua ada perubahan nilai jadi tugas penyair untuk menemukan cara pandang baru dan karya baru serta memaknai kejadian demi kejadian dengan sesuatu mendalam,” jelas Warih Wisatsan kepada koranbanjar.net seusai acara.

Seiring perkembangan zaman anak muda sekarang lebih akrap dengan visual, gambar sehingga ada media dan alih kreasi agar puisi bekerja dengan wilayah lebih luas, dan tanpa lintas batas sehingga tidak terasingkan hanya bisa dinikmati dari penyair ke penyair saja.

“Sekarang puisi bisa diterjamahkan menjadi musik, Video klip, dan untuk mengimbangi teknologi yang makin canggih harus ada karya yang lintas batas supaya publik lebih luas dengan kesadaran yang lebih dalam untuk berempati dan bersimpati pada kehidupan,” tuturnya.

Sementara teknologi semakin canggih banyak yang tidak bisa membedakan hal yang faktual ataupun fiksional,hoax ataupun rekayasa media, membuat banyak orang kehilangan cara memahami kenyataan hidup.

“Jadi tugas puisi, sastra dan karya-karya kontesplasi untuk itu makin mendekatkan kita pada kehidupan menyentuh keseharian kita,” pungkasnya.

Sementara itu Vanesa Martida juga sebagai pembicara memberikan komentar pentinganya alih kreasi dan alih media.

“Kita perlu mempopolerkan banyak teks-teks sastra dan nilai-nilai kepada generasi muda serta publik yang lebih luas, oleh karena itu kenapa alih kreasi dan alih media itu penting agar bisa diakses dan dipahami banyak orang,” tutupnya. (mj-28/dra)