Disnakbun Banjar Gandeng BRI Sukseskan Program PSR

MARTAPURA, koranbanjar.net – Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Banjar menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk menyukseskan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Program tersebut bukan sekadar menggantikan tanaman tua dengan tanaman muda, tapi juga menata perkebunan rakyat.

Sosialisasi PSR di Kabupaten Banjar dilaksanakan di Desa Karya Makmur dan Desa Makmur Karya Kecamatan Cintapuri Darussalam, Rabu (17/7/2019). Disnakbun menggait BRI Martapura untuk mengawal program tersebut.

Kegiatan PSR diikuti oleh masyarakat penerima bantuan PSR. Jajaran BRI Cabang Martapura yang dipimpin oleh Aris Mardhani sebagai Asisten Manager Pemasaran Dana, Tazwari sebagai Relationshif Manager Pangan dan Novita sari sebagai Relationshift Manager Dana.

Sosialisasi juga sekaligus pembukaan rekening baru bagi anggota kelompok penerima bantuan yang nantinya akan dikelola kelompoknya sebagai syarat penerima bantuan dana PSR.

“Program PSR menjadi pondasi baru pembangunan perkebunan kelapa sawit rakyat. Program PSR tidak semata-mata menggantikan tanaman tua dengan tanaman baru, tapi juga dapat meningkatkan produktivitas tanaman sawit rakyat,” jelas Kabid Sumber Daya dan Penyuluhan Disnakbun Banjar H Edie Roosnandi Noor seperti dikutip dari press release MC-Banjar.

Disnakbun Banjar melalui Penyuluh dan Mantri Tani di lapangan sebagai perpanjangan tangan, memberikan pengawalan dan pembinaan secara langsung dan pemerintah harus men-design tanaman sawit rakyat tersebut.

Pasalnya,  bila tidak benar-benar dibenahi maka tanaman sawit perkebunan rakyat, akan terus menjadi masalah beberapa tahun mendatang.

“Ini dilakukan agar sawit rakyat naik kelas dan lebih berkelanjutan dan memberikan banyak manfaat,” imbuh Edie.

Dikatakannya,  permintaan akan produk kelapa sawit masih tinggi. Akan tetapi harus dibenahi agar tidak ada celah untuk memojokkan produk kelapa sawit.

Kabid Perkebunan Disnakbun Banjar Rolibi Zamroni menambahkan, PSR diharapkan jangan hanya berpikir mengganti tanamannya saja, tanpa membenahi atau menata perkebunannya. Dalam hal ini jangan berpikir mikro, tapi juga berpikir makro, sehingga banyak memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

“Sektor Perkebunan merupakan salah satu sektor yang banyak menyerap tenaga kerja dan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi yang terbarukan,” ungkap Rolibi.

Sedangkan Novita selaku RM Dana i BRI Cabang Martapura berujar, pihak BRI sengaja membawakan formulir pembukaan rekening BRI yang mana bisa tanpa saldo awal sebagai syaratnya dalam membuka rekening.

“Namun dengan semangat dan antusias mereka bahkan langsung setor uang sebagai saldo awal dengan syarat harus mengisi pormulir, potocopy KTP, pas foto. Bahkan ada berfoto di tempat dengan menggunakan kamera HP dibantu Mantri Tani setempat. Dengan syarat super ringan tersebut adalah bukti nyata pihak BRI sangat perduli dengan tujuan menyejahterakan masyarakat pekebun di Kabupatern Banjar,” kata novita. (dra)