Tak Berkategori  

Disebut Ada Pembagian Oksigen Gratis, Dinkes: Tidak Ada Pembagian Oksigen

BANJARBARU, koranbanjar.net – Kepala BPBD Kalsel Wahyuddin mengatakan, jika suatu daerah sudah ditingkatkan menjadi status siaga tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), maka biasanya Dinas Kesehatan (Dinkes) akan membagikan oksigen gratis.

Hal itu menyusul status darurat karhutla di Banjarbaru yang telah ditetapkan oleh wali kota. Namun ketika dikonfirmasi, Dinkes Banjarbaru membantah hal tersebut.

“Tidak ada sampai ke pembagian oksigen. Sebab, pengunjungnya itu juga ya orang yang sama. Jadi ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan) ini bukan hanya penyakit yang disebabkan kabut asap, tapi memang kebanyakan sudah ada riwayat penyakit sebelumnya. Ini hal biasa,” ujar Kasi P2PM Dinkes Banjarbaru Siti Khadijah kepada koranbanjar.net, Kamis (19/9/2019).

Berdasarkan data, dipaparkannya, penderita ISPA yang datang adalah mereka yang sudah pernah berobat dua sampai tiga kali sebelumnya.

Itupun, menurutnya, belum ada penderita ISPA di Banjarbaru yang parah.

“Kita tidak sampai adanya ISPA berat seperti di daerah lain. Memang kalau dilihat dari besaran angka, kelihatannya meningkat, padahal setiap tahun angka itu tetap dikisaran sekitar 3 ribu sampai 4 ribu. Upaya yang kami lakukan saat ini masih pembagian masker, penyuluhan dan imbauan,” paparnya.

Kendati belum ditemukan penderita ISPA berat, Siti menyatakan Dinkes Banjarbaru tetap melakukan penyuluhan ISPA agar masyarakat bisa membedakan yang mana ISPA dan ISPA berat.

“Jadi kita belum ada menemukan informasi dari puskesmas mengenai adanya pengunjung yang tiba-tiba kena asma akibat dampak kabut asap,” katanya.

Dari data Dinkes Banjarbaru, pada Agustus 2019 tercatat ada 4.295 kunjungan ISPA di puskesmas. Kemudian pada minggu pertama September ada 1088 kunjungan. (ykw/dny)