Kalsel  

Direalisasikan, Rencana Peningkatan Kesadaran Pemagangan Program YESS di Kalsel

Workshop Kampanye Peningkatan Kesadaran Pemagangan, dilaksanakan di Hotel Rattan In, Banjarmasin, waktu lalu. (Sumber FotoL Humas SMK PP Negeri Banjarbaru)

SMK PP Negeri Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) telah menyelesaikan kegiatan Workshop Kampanye Peningkatan Kesadaran Pemagangan, dilaksanakan di Hotel Rattan In, Banjarmasin, selama 2 hari dimulai Selasa (22/6/2021) lalu.

BANJARMASIN,koranbanjar.net – Selesainya Workshop ini telah menghasilkan beberapa rencana tindak lanjut penting terkait design pemagangan.

Dilaksanakan nantinya dalam pelaksanaan Program YESS di Kalimantan Selatan.

Rencana tindak lanjut seperti dijelaskan oleh PPIU Kalsel, Jumat (2/7/2021), Pertama akan berkomunikasi lebih lanjut dengan perlu adanya sosialisasi atau temu muka.

Kedua, perlu diperhatikan legalitas tempat pemagangan (Badan Hukum dan lain-lain).

Terakhir, hasil workshop akan dijadikan finalisasi desain program pemagangan yang akan disamaikan ke forum nasional YESS terkait pemagangan.

Adanya poin-poin dalam rencana tindak lanjut ini sesuai dengan tujuan dari workshop ini yang masuk dalam komponen 1 dalam pelaksanaan Program YESS.

Output dari kegiatan kali ini adalah mencari design pemagangan yang akan dilaksanakan akan datang.

Seperti dijelaskan oleh Project Manager (PM) PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana, workshop ini menghasilkan design pemagangan dan mengidentifikasi tempat-tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat pemagangan dan memperoleh sertifikat yang di keluarkan oleh BNSP.

“Poin-poin yang dihasilkan di atas merupakan masukan-masukan dari peserta workshop,” katanya.

BDSP di kegiatan Program YESS wilayah Kalimantan Selatan yang berjumlah 64 orang.

Mereka berasal dari komponen dari pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan tentunya dari 3 kabupaten (Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Tanah bumbu) yang menjadi tempat pelaksanaan Program YESS.

Perlu diketahui bahwa Program YESS dilaksanakan sebagai proyek percontohan pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di pedesaan melalui fasilitasi dan bimbingan kepada generasi muda.

Proyek yang didanai oleh International Fund For Agricultural Development (IFAD) ini bertujuan menghasilkan wirausahawan atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian.

Seperti dijelaskan Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, saat ini generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan.

Meyakini, tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda.

“Saat ini, generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Meyakini tongkat estafet pembangunan pertanian, ada pada pundak generasi muda,” ucap Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Lanjut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menerangkan, sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.

“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” paparnya.(wd/Tim Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *