Klub Paris Saint-Germain (PSG) musim ini tidak mampu mencatatkan nilai baik dalam babak Liga Champions, pasalnya mereka hanya mampu mencapai babak 16 besar dalam perhelatan tersebut. Hal ini membuat Manager PSG Unai Emery diisukan dipecat.
Manager PSG itu menanggapi santai dengan tidak terlalu memikirkan soal isu tersebut. “Setelah kami tersingkir, wajar kalau ada kritik. Hal yang paling penting adalah analisis internal, apa yang perlu dilakukan agar kami berubah dan maju,” kata Emery seperti dilansir koranbanjar.net dari Soccerway.
Dikabarkan, tereliminasinya PSG membuat para petinggi dan penggemar klub kecewa berat. Sebab, pada musim panas lalu mereka telah mengeluarkan dana yang sangat besar mencapai 400 juta euro hanya untuk menggaet Neymar dan Kylian Mbappe ke Parc des Princes demi memenuhi ambisi menguasai sepak bola Eropa.
“Saya tak mengkhawatirkan soal masa depan saya sendiri. Saya tak khawatir soal tim, bagaimana Anda bisa mendapatkan performa dan lebih siap untuk masa depan? Proyek ini adalah proyeknya PSG, saya yakin kepada proyek ini,” kelakarnya.
Gagalnya Emery mempersembahkan gelar juara Liga Champions musim ini sekaligus musim kedua secara beruntun membuat posisinya kembali dikabarkan tengah terancam. Sedari awal Emery sudah menargetkan terlalu tinggi untuk menjuarai kompetisi tertinggi antar klub di Eropa tersebut.
“Saya memikirkan kepentingan kolektif, kepentingan klub. Masa depan bagi saya adalah besok. Kami punya target-target lain, untuk mempersiapkan diri kami dengan baik,”
“Orang-orang yang menjadi bagian dari proyek ini bisa berubah. Tapi, hari ini saya bekerja seolah-olah saya akan tetap di sini sepanjang hidup saya,” tutup Emery.(irf)