Tak Berkategori  

Diduga Lakukan Ujaran Kebencian Terhadap Nakes, Pria Ini Dilaporkan ke Polisi

Akun facebook (FB) Ardi An berikan komentar menohok terhadap tenaga kesehatan (Nakes), di grup FB Team Rescue Tapin (TRT).

RANTAU, Koranbanjar.net – Komentar Ardi An itu, dianggap sebagai ujaran kebencian dan pencemaran nama baik terhadap dokter dan perawat.

“Mudahan keluarga dokter dan perawatxa yg positif kana, jadi tatamba kampung hja yg dipke pulang, ada jua bubuhan surang tasantap rajaki dri corona jua, kda bubuhan dokter haja yg jdi duit. Wkwkwkwk,” ujar akun facebook, Ardi An.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Tapin bersama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tapin melaporkan ke pihak kepolisian, Selasa (28/7/2020) lalu.

Menurut Ketua IDI Cabang Kabupaten Tapin dr Mujiran, komentar tersebut bisa membuat persepsi masyarakat buruk. Bahkan, dokter dikira beruntung mendapat uang dari wabah covid-19. Faktanya, justru sebaliknya.

“Dokter banyak dirugikan dengan bencana (covid-19) ini. Terutama, risiko tertular covid-19. Sudah 60 dokter di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang tertular. Tiga diantaranya, meninggal dunia,” kata Ketua IDI Cabang Kabupaten Tapin dr Mujiran, saat di hubungi melalui whatsapp, Rabu (29/6/2020) malam.

“Jikapun ada insentif dari pemerintah, itu hanya sedikit dokter dan perawat yang memperoleh. Seperti dokter yang merawat penderita covid-19. Itu juga verifikasinya sangat ketat,” tegas dr. Mujiran.

Kata dia, pihaknya melaporkan ke pihak berwenang agar bisa memberi efek jera dan khawatir ditiru orang lain.

Ia berharap, yang bersangkutan mengakui kesalahannya. Kemudian, meminta maaf atas pernyataan tersebut. “Jika tidak mau, ya kita lanjutkan ke jalur hukum,” cetusnya.

Ia menambahkan, Ardi An bisa dijerat UU ITE atas dugaan ujaran kebencian terhadap dokter dan perawat melalui media sosial (medsos). (MJ-031/YKW)