Tak Berkategori  

Diduga Disambar Petir, Sopir Angkot Tewas Di Sawah

MARTAPURA, Koranbanjar.net – Niat ingin membersihi sawah miliknya Muhammad Abdul Sani (37) Warga Gang Padi Desa Antasan Senor Ilir Kecamatan Martapura Timur ditemukan tewas diduga akibat di sambar petir, Jum’at (30/03) sekitar pukul 17:30 sore di sawah miliknya tidak jauh dari rumahnya.

Jasad Sani ditemukan oleh Gusti Hadar dan Uway yang merupakan rekan korban dengan kondisi tenggelam di sawah. Pada tubuh bagian dada korban terlihat mengalami luka lebam membiru hingga menguatkan dugaan penyebab meninggalnya korban akibat disambar petir.

“kebetulan jarak sawah saya dan sawah sani berdekatan, kami sempat ngobrol juga, namun pada sore itu saya asik dengan kerjaan saya sedangkan Sani juga sama,  sekitar pukul 17;30 sore hari tiba-tiba ada suara petir. Saat itu posisi saya lagi membelakangi Sani. Sebelumnya saya gak curiga, saya terus membersihi sawah saya, namun kira-kira menjelang senja, saya liat perahu kecil (jukung-red) milik Sani Hanyut, saya tanya sama teman saya satu lagi bernama Uway tentang keberadaan Sani yang tidak terlihat, namun Uway juga mengaku tidak tau. Terus kami berinisiatif mendekati jukung Sani, saya sempat melihat disitu masih ada rokok miliknya, pikir saya tidak mungkin orangnya pulang jukung sama rokok di tinggal.  Kami coba cari kelokasi sawah Sani, ternyata kami dapati Sani sudah tidak sadarkan diri dengan posisi trenggelam di air sawah yang dangkal,” bebernya.

Keduanya langsung membawa tubuh Sani ketepi Sawah sambil berteriak ke arah warga untuk meminta pertolongan.

“kalau luka bakar sih tidak ada, Cuma bagian dadanya ada lebam biru diduga akibat disambar petir,”ujarnya.

Sebelumnya, pangakuan Siti Masrofah, istri korban pertemuan terakhir sebelum korban ditemukan meninggal dunia saat itu korban pamit untuk pergi ke sawah dengan tujuan membersihi sawah, namun nasib  naas menimpa Sani lantaran ditemukan  warga dalam tidak bernyawa.

“iya tadi suami saya pamit ke sawah pada ba’da jum’atan,  kaget sekali dengar kabar suami saya meninggal dunia dibawa warga,” sedihnya.

Sementara itu, Pembakal Desa Antasan Senor Ilir, Jamal mengungkapkqn korban kesehariannya berprofesi sebagai sopir angkot,  dan tiap hari selalu menyempatkan diri untuk pergi ke sawah.

“korban ini kesehariannya berprofesi sebagai sopir angkot,  dan tiap hari selalu menyempatkan pergi ke sawah miliknya,  kadang mulai siang sampai sore, “ujarnya

Sebelumnya, Sani sempat dievakuasi dengan dibawa ke RSUD Ratu Zaleha untuk mendapatkan pertolongan, namun Sani sudah meninggal dunia.

Abdul Sani meninggalkan satu orang istri yang sedang mengandung, dan tiga orang anak yang masih kecil.

Jenazah rencanya akan dimakamkan pada Sabtu (31/03) di Tempat Pemakaman Umum Desa Antasan Senor Ilir, Martapura. (sai)