Religi  

Di Perbatasan antara HST-HSS Ada Tikungan ‘Setan’, Begini Ceritanya:

BARABAI, KORANBANJAR.NET –Bagi warga yang bermukim di sekitar Jalan Ahmad Yani perbatasan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan Hulu Sungai Selatan (HSS), sudah menjadi perkara biasa menyaksikan kejadian kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, terdapat tikungan tajam menyerupai hurup C sebelum memasuki perbatasan HSS itu.

Jalan provinsi yang terletak antara Desa Pengambau Luar, Haruyan, HST dan Desa Bamban, Angkinang, HSS, ini ancap kali memakan korban kecelakaan dari luka-luka, lecet, hingga meninggal dunia.

Saking seringnya terjadi kecelakaan di tikungan ini, warga setempat ada yang menyebutnya tikungan ‘setan’.

Bagi warga Desa Pengambau Luar tidak asing mendengar tikungan ini dengan segala mitosnya, seperti yang dituturkan warga setempat, Adnan, kepada koranbanjar.net.

“Kalau di hitung-hitung, ujarnya, sudah puluhan kali kejadian mobil jatuh ke badan jalan sampai terjun ke sungai yang dalam nya lebih dari 2 meteran itu,” ujar Adnan, Senin (9/7).

Jika dari Kandangan menuju Barabai, di perbatasan antara keduanya itu ada jembatan yang sesudahnya terdapat tikungan tajam. Menurut Adnan, warga sekitar hingga pengendara kerap melihat penampakan yang aneh sesaat sebelum kecelakaan terjadi.

“Seperti ada bayangan yang menyebrangi jalan di tikungan itu, padahal tidak ada dari warga di sini,” ujarnya.

Jalan ini merupakan jalan satu-satunya yang menghubungkan antara Provinsi Kalsel dan Kaltim, sehingga bermacam jenis mobil melintasi jalan tersebut.

Adnan menduga, tikungan yang menurutnya sangat tajam itu menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan. “Apalagi saat turun hujan atau pasca hujan, jalanan menjadi licin,” ungkapnya.

Tikungan tajam perbatasan HST dan HSS
Tikungan dilihat dari HSS menuju HST.
Tikungan tajam perbatasan HST dan HSS
Jembatan perbatasan antara Kabupaten HST dan HSS.

Hal serupa juga diungkapkan oleh warga sekitar yang enggan disebutkan namanya. Menurutnya kecelakaan paling sering terjadi saat musim hujan. Apalagi menurutnya lampu lalin kuning jarang menyala.

“Harapan saaya kepada Pemkab HST supaya lampu lalin diperbaiki dan pagar pembatas jalan dipasang, sebab sebagian pembatas jalan sudah rusak akibat tertabrak,” katanya.

Terkait cerita mistis di tikungan tersebut, ia pun membenarkan. “Pengguna jalan kerap melihat bayangan yang menyebrangi jalan di tikungan tajam itu. Oleh karena itu berhati-hatilah ketika melintas di tikungan tersebut,” imbuhnya.

Terakhir, ceritanya, ada dua buah mobil sekaligus yang masuk got saluran air. Yang satu merasa ada melihat bayangan, sedangkan mobil yang satunya terkejut gara-gara mobil di depan sehingga banting setir.

“Itu terjadi beberapa bulan yang lalu. Terkait korban jiwa, sekitar dua tahun terakhir ini tidak ada lagi korban meninggal, yang sering itu dulu, sebab dulu itu kan jalannya masih belum selebar ini,” tutupnya. (mj010/dra)