Di 2019 Sistem Drainase Modern akan Dibangun di Sekumpul

MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Kawasan Jalan Sekumpul, Martapura, menjadi langganan genangan air kala turun hujan lantaran drainase Sekumpul dan Tanjung Rema Darat, terkoneksi. Meski tak sampai banjir parah, namun cukup mengganggu kala hujan deras. Oleh karenannya, sudah selayaknya permasalahan drainase Sekumpul ini dapat terselesaikan, terlebih Sekumpul merupakan ikonnya Kota Martapura.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, Mokhamad Hilman sudah beberapa kali menggelar diskusi terpumpun dengan masyarakat Sekumpul dan Tanjung Rema Darat, sehingga bisa didengar masukan dan keinginan warga dalam penataan sistem jaringan drainase kota.

“Memang untuk membenahi jaringan drainase di Sekumpul yang terkoneksi di Tanjung Rema Darat, butuh dukungan semua pihak. Bukan hanya kami sebagai instansi teknis, pihak kecamatan, kelurahan dan warga yang turut berpartisipasi,” ungkap Hilman Selasa (13/11/2018).

Dijelaskannya, kawasan Sekumpul merupakan daerah hulu, karena adanya limpasan air hujan yang juga berasal dari Sungai Paring, Jalan Pintu Air termasuk dari daerah tetangga, Banjarbaru, terutama dari kawasan sekitar SPN Banjarbaru. Limpasan air tersebut tersalurkan ke Tanjung Rema Darat dan Polder Antalangu. Sementara untuk masuk ke jaringan irigasi Riam Kanan, masih ada kendala teknis.

Di 2019 Sistem Drainase Modern akan Dibangun di Sekumpul
Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar. foto: hendra/koranbanjar.net

“Kawasan Sekumpul yang berada di dataran tinggi, ternyata ada beberapa sumbatan ketika air curah hujan tinggi, sehingga tak semua bisa ditampung dan dialirkan ke jaringan irigasi Riam Kanan,” ungkap magister teknik jebolan ITS Surabaya ini.

Rencanya akan diterapkan konsep sistem drainase kota yang partisipatif di kawasan Sekumpul dan Tanjung Rema Darat, dengan menggandeng konsultan asal Australia, Shane Elton.

“Genangan air di Sekumpul ini akan dibenahi dengan memanfaatkan ruang yang ada,” tutur Hilman.

Berdasar hasil riset, Hilman mengatakan ada empat titik yang bisa dimanfaatkan menjadi saluran alami. “Untuk sistem jaringan drainase di Sekumpul akan menerapkan konsep sistem drainase modern. Yakni, bisa menampung air sebanyak-banyaknya, kemudian sedikit dibuang ke saluran drainase,” ujarnya.

Ketersediaan warga Sekumpul untuk memanfaatkan koefisien ruang, agar daerah tangkapan air lebih maksimal, dengan cara membangun sumur resapan air di pemukiman warga sebagai daerah buangan.

Selebihnya, paparnya lagi, sisa air hujan bisa ditangkap menjadi bahan baku air minum dengan teknologi terapan hydraulics yang telah berhasil diterapkan Shane Elson di beberapa desa di Kabupaten Banjar.

“Konsep sistem drainse modern ini juga mengacu hasil riset Shane Elton, yang telah mempelajari kondisi di kawasan Sekumpul. Memang, saluran drainase yang dibangun tertutup di jalan utama Sekumpul sepanjang 3 kilometer. Kami juga akan memperlebar Jalan Sekumpul dengan variasi 6-8 meter dengan saluran drainase tertutup,” kata Hilman.

Untuk mewujudkan hal itu, Hilman membeberkan tahapan perencanaan sudah dimasukkan dalam APBD Kabupaten Banjar tahun anggaran 2019.

“Sementara untuk pembangunan sistem drainase daerah penampungan air yang berada di kawasan Tanjung Rema Darat akan didahulukan, terlebih dulu,” ucap Kadis PUPR Banjar yang juga Ketum Martapura FC.

Ia berharap saat perayaan haul akbar Guru Sekumpul, sudah terjadi perubahan signifikan di kawasan itu melalui sistem jaringan drainase modern. “Kami meminta agar warga turut mendukung perencanaan hingga nanti dilakukan pembangunan fisik jaringan drainase kota,” pungkasnya. (dra)