Pemkab Banjar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa memberikan penghargaan kepada Desa Kahelaan Kecamatan Sungai Pinang sebagai desa pemenang lomba Teknologi Tepat Guna (TTG), Senin (20/1/2025) di halaman kantor Bupati Banjar di Martapura.
BANJAR,koranbanjar.net – Desa inovatif dan inspiratif menjadi kebanggaan bagi Pemkab Banjar dalam hal pengelolaan desa sehingga menjadi mandiri.
Penyerahan penghargaan langsung diserahkan Wakil Bupati Banjar H Said Idrus Al Habsyi kepada para Pambakal pemenang lomba.
Adapun juara pertama Desa Kahelaan Kecamatan Sungai Pinang dengan inovasi mesin derek (winch).
Juara kedua Desa Sungai Rangas Tengah Kecamatan Martapura Barat dengan inovasi daur ulang minyak goreng bekas yang diolah menjadi lilin aroma terapi.
Sedangkan juara bersama ketiga Desa Sungai Tuan Ulu Kecamatan Astambul dengan inovasi pemanfaat jerami menjadi briket dan Desa Madurejo pemanfaatan sampah plastik dijadikan paving blok.
Sementara itu Pambakal Desa Kahelaan Masruri mengatakan inovasi mesin derek ini tercetus dari keadaan jalan yang saat itu kondisinya memprihatinkan yang membuat mobilitas kendaraan terhambat.
“Dengan memanfaatkan mesin sepeda motor terciptalah mesin derek yang serbaguna dan bersifat lebih mobile,” ujarnya.
Ditambahkan Masruri, alat ini sangat bermanfaat dimana desa Kahelaan dilintasi jalan trans Kabupaten Banjar – Tanah Bumbu dengan kontur jalan yang memiliki tikungan tajam dan gunung sehingga alat ini sangat bermanfaat untuk evakuasi mobil yang sering terjadi kecelakaan.
“Maka alat derek atau winch dan masyarakat Kahelaan menyebutnya lockdek ini sangat bermanfaat dalam membantu evakuasi beberapa kejadian kecelakaan tersebut,” terangnya.
Begitupun juga sebagai juara ke-2, Desa Sungai Rangas Tengah melakukan inovasi dalam menggunakan daur ulang minyak goreng bekas yang diolah menjadi lilin aroma terapi sebagai upaya memberikan nilai ekonomi terhadap minyak goreng bekas.
Desa Sungai Tuan Ulu sebagai juara ke-3 kali ini melakukan inovasi terhadap pemanfaatan sekam dan jerami yang banyak terdapat di desa mereka untuk dimanfaatkan menjadi briket sekam yang memiliki nilai ekonomis lebih baik, dimana briket berfungsi sebagai bahan bakar atau alat pembakar dupa.
Selain ketiga tadi inovasi juga dilakukan oleh Desa Madurejo terhadap pemanfaatan sampah plastik untuk dijadikan paving blok. (dya)