Denny Indrayana Khawatir Ada Politik Uang Jelang PSU

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kalimantan Selatan, calon gubernur Denny Indrayana meminta masyarakat mewaspadai praktik politik uang. Terutama saat PSU berlangsung nanti.

Dilansir dari tempo.co, Denny memperkirakan, PSU kemungkinan berlangsung saat Ramadan atau awal bulan Syawal setelah Lebaran. Perkiraan itu melihat batasan waktu pelaksanaan PSU yang diberikan MK, yakni 60 hari sejak putusan dibacakan.

Pakar hukum tata negara itu mengatakan, praktik politik uang nantinya bisa jadi berkedok zakat dan tunjangan hari raya atau THR. “Tentu memberikan zakat dan sedekah di bulan Ramadan adalah bagian dari ibadah, tetapi mempolitisasi ibadah sakral yang menjadi modus praktik jual-beli suara harus ditolak,” katanya, Sabtu (20/3/2021).

Denny mengajak masyarakat Kalsel meluruskan niat serta merapatkan barisan untuk meneguhkan upaya agar dapat mengembalikan daulat rakyat (demokrasi) dan menolak daulat duit (duitokrasi).


Baca juga: Putusan MK Soal PSU di Kabupaten Banjar, Pengamat; Kalau Sadar, Komisioner KPU dan Bawaslu Mundur Saja


Seperti diberitakan sebelumnya, MK mengabulkan sebagian permohonan pasangan calon Denny Indrayana-Difriadi. Permohonan yang dikabulkan itu terkait hasil Pilkada Kalsel pada 9 Desember 2020 lalu. Dalam putusan, MK memerintahkan KPU menggelar PSU di seluruh TPS yang ada di 6 kecamatan dan di 24 TPS di Kecamatan Binuang, Tapin.

“Kita punya tanggung jawab keumatan untuk menyelamatkan banua (negeri) dari berbagai praktik bermasyarakat dan bernegara yang koruptif, jauh dari prinsip amanah dan kemanfaatan,” ujar Denny. (dny)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *