Denny Frust Mancing Di Marabahan

MARABAHAN – Dalam dunia musik reggae Tanah Air, siapa yang tak kenal dengan musisi reggae yang satu ini. Bahkan sejak 2016 lalu, namanya dikenal oleh penikmat musik reggae di beberapa negara di Asia Tenggara. Itu terbukti pada album solo pertamanya, di mana ia pernah menyelesaikan tur album hingga ke Malaysia, Singapura dan Vietnam.

Ialah Denny Furst, mantan vokalis grup band reggae asal Jakarta, Monkey Boots, yang baru saja mengisi acara Simok VI 2017 yang didiadakan di Citra Graha, Banjarmasin, baru-baru tadi. Ternyata di balik kepiawaiannya dalam dunia tarik suara, tak banyak yang mengetahui bahwa Denny selalu menyisihkan waktu untuk jalan-jalan dan bersilaturahmi bersama teman-temannya setelah ia menyelesaikan jadwal panggungnya di luar kota.

“Sebenarnya yang gue tuju bukan sekedar jalan-jalannya, tetapi lebih ke silaturahminya bersama teman-teman. Selagi gue masih di Monkey Boots dulu pun pasti gue yang paling belakangan balik ke Jakarta. Anak-anak yang lain udah balik duluan ke Jakarta, saya masih asik jalan-jalan dulu,” ujarnya.
Kebiasaan Denny yang selalu menyisihkan waktu untuk bersilaturahmi dengan teman-temannya setelah menyelesaikan jadwal panggungnya kembali ia lakukan pada Minggu (15/10) malam setelah malam sebelumnya menghibur para komunitas motor dan mobil se-Kalimantan dalam acara Simok VI itu.

Berawal dari ajakan tiga temannya di Banjarmasin yaitu Amar, Agus dan Rama. Tanpa pikir panjang Denny yang memang gemar memancing ikan langsung mengiyakan ajakan tiga temannya tersebut untuk pergi memancing. Tujuan yang mereka pilih adalah Sungai Barito Marabahan. Awak media Koran Banjar yang mengetahui informasi kedatangan Denny Frust bersama teman-temannya secara tiba-tiba di Marabahan langsung mencari kebenarannya.

Setelah berhasil ditemui saat ia memancing, Denny menceritakan awal keberangkatannya dari Banjarmasin menuju Marabahan kepada Koran Banjar. “Kita tadi berangkat dari Banjarmasin menggunakan mobil sekitar pukul 21.30 Wita. Karena banyak mampir, sekitar pukul 00.00 Wita baru kita tiba di Marabahan. Setibanya di Marabahan, awalnya kita turun sebentar di siring Marabahan di depan kediaman Bupati Batola dan ingin memancing udang di situ.

Tapi gak jadi karena salah seorang teman gue mengajak ke tempat kawannya di sini yang punya keramba ikan air apung. Akhirnya tempat yang kita pilih untung memancing udang ya di sini, di keramba punya Amat,” bebernya. Tempat memancing udang yang mereka pilih adalah di atas keramba apung di pinggir Sungai Barito di Jalan Panglima Wangkang Marabahan, di mana salah sala satu pemilik keramba itu bernama Amat Sarawi yang merupakan kawan dari temannya Denny dari Banjarmasin.

Meskipun tak memiliki keahlian khusus memancing layaknya pemancing profesional, namun Denny sangat menikmatinya. “Gue emang suka mancing tapi gak suka-suka amat. Dan sumpah gue baru pernah mancing di sungai sebesar ini. Sebelumnya paling hanya mancing di kolam- kolam. Gila juga sungainya ya, tongkang besar bisa masuk,” ungkapnya kaget. Diakui pria yang pada bulan ini sebentar lagi mau mengeluarkan single kedua berjudul jangan lupa bahagia itu, sebenarnya ia tidak tahu cara memancing udang dan memang baru pertama kali itu memancing udang. Alhasil, beberapa jam ditunggu, tak satu pun udang yang berhasil didapatkanya. Hingga akhirnya ia memutuskan menyerah. “Ah gue udahan aja ah, nyerah gue.

Udah capek,” ujarnya kepada teman-temanya dengan suara setengah berteriak. Keseruan Denny bersama teman-temanya memancing udang di Sungai Barito Marabahan tak hanya sampai di situ. Setelah bosan memancing udang, Denny bersama teman-temanya tidak langsung kembali ke Banjarmasin. Itu dikarenakan Amat Sarawi secara diam-diam yang senang rumahnya didatangi artis, dengan dibantu seorang temanya, membikin jamuan makan untuk Denny bersama teman-temanya.

“Awalnya tadi mau bakar-bakar ikan, tapi waktunya tidak cukup, sudah subuh. Makanya di goreng saja supaya cepat. Mereka harus dijamu walaupun dengan jamuan seadanya. Makanya kami buatkan mie instan rebus, ditambah ikan nila yang saya ambil langsung dari keramba, dan sedikit udang goreng dari hasil pancingan teman-teman tadi,” tuturnya.

Setelah makan bersama dengan lahap, mereka melakukan foto-foto bersama di rumah Amat sebelum akhirnya Denny dan tiga temannya memutuskan untuk kembali ke Banjarmasin. Sebelum kembali ke Banjarmasin, karena belum tahu kondisi kota Marabahan yang selalu sepi bagaikan kota mati apabila sudah larut malam, ayah dua anak itu sempat mengeluarkan kata-kata candaan dengan teman temanya. “Tadi elu-elu bilang, gue bakal diajak ke kota, tapi gue bingung dari tadi kok gak nemu-nemu kotanya di Marabahan. Tapi gak papa lah. Teman-teman Marabahan asik kok,” katanya sambil tertawa lebar. (dny)