Tak Berkategori  

Demi Mendapat Air Bersih, Eko Rela Motornya Rusak

KOTABARU, koranbanjar.net – Kemarau di wilayah Kabupaten Kotabaru yang melanda selama kurang lebih empat bulan terakhir ini terus berlanjut. Masyarakat pun sudah lama tak mengkonsumsi air baku dari PDAM karena kekeringang.

Bagi Eko, warga Desa Semayap, Kecamatan Pulau Laut Utara, dampak kekeringan akibat kemarau tahun ini dirasakan cukup berat. Sebab, dirinya harus membeli air dan mengangkutnya sendiri menggunakan motor.

Tak tanggung-tanggung, air yang diangkutnya sebanyak lima jerigen besar setiap dua hari sekali. “Selama kemarau, air PDAM tidak bisa dikonsumsi lagi. Saya terpaksa membeli air bersih di Jalan Bima, tembusan Baharu Selatan, dan kemudian mengangkutnya sendiri. Hanya di situ ada air bersih. Itu saya lakukan pada malam hari sepulang kerja,” katanya kepada koranbanjar,net, Senin (11/11/2019).

Baca juga: Kekeringan Masih Melanda Kotabaru

Baca juga: Pulau Laut Kekeringan, Warga Semayap Harus Beli Air

Demi mendapatkan air, selain letih dan harus menunda waktu istirahat pada malam hari, Eko juga mengalami banyak kerusakan pada motornya.

“Sepeda motor saya sudah sering mengalami kerusakan karena digunakan untuk mengangkut air. Bahkan ban motor saya sudah berberapa kali diganti, bensin boros, shocknya juga rusak. Jalanannya yang saya lewati untuk mengangkut air memang rusak,” tuturnya.

Baca juga: Distribusi Air Ribuan Pelanggan PDAM Dipastikan Tak Rutin

Baca juga: Distribusi Air PDAM Di Pulau Laut Dihentikan 3 Bulan

Selama krisis air, Eko mengaku tidak pernah mendapat bantuan air bersih dari pihak manapun.

Baca juga: Terdampak Kekeringan, Warga Desa Rampa Terpaksa Mandi Satu kali Sehari

Baca juga: Warga Landasan Ulin Terdampak Kekeringan

“Pembagian air bersih gratis hanya berada di jalan utama saja. Kami yang berada di ujung ini tidak kebagian. Selain itu, pembagian air gratis itu syaratnya harus menggunakan drum, tidak boleh menggunakan jerigen,” pungkasnya. (cah/dny)