5 FEBRUARI 2018
MARTAPURA – Sejak diresmikian Bupati Banjar H Khalilurrahman pada Sabtu, 3 Februari 2018 tadi, wisata Danau Tamiyang di Desa Mandikapau Barat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar mulai dibanjiri pengunjung.
Kepala Desa Mandikapau Barat Kecamatan Karang Intan Abdul Basit saat ditemui tim koranbanjar.net, Minggu (04/02) memaparkan, awalnya danau yang memiliki luas 10 hektar ini hanya dipenuhi dengan eceng gondok dan tak terawat.
Kemudian masyarakat secara gotong royong membersihkan hanya dengan waktu kurang lebih 1,5 bulan. Karena masyarakat di sini sangat antusias untuk minciptakan lingkungan bersih dan nyaman, bahkan mereka berharap kalau bisa dijadikan tempat destinasi wisata unggulan ke tingkat provinsi hingga nasional.
“Sebelum diresmikan pun sebenarnya Danau Tamiyang ini sudah boming, karena kami melakukan pembersihan danau ini hanya butuh waktu satu setengah bulan, dari pertengahan Desember sampai Januari. Kemudian mulai membikin dan mengadakan fasilitas hiburan, seperti perahu keliling, sepeda air dan rencananya kami tambah lagi, salah satunya yang akan kami bangun rumah makan terapung,” tuturnya.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Banjar dari Fraksi Partai Amanat Nasional inipun menambahkan, danau ini bukanlah danau buatan, akan tetapi danau ini terbentuk karena posisi waduk irigasi yang berdekatan dengan area yang kini menjadi Danau Tamiyang hanya berjarak kurang lebih 1kilometer.
“Untuk menjadi tempat destinasi wisata tentunya perlu dukungan instansi terkait, baik dari pemerintah ataupun dari investor, baik dari pengadaan fasilitas ataupun berupa kucuran dana,” sambung mantan Sekdes yang mengabdi selama 25 tahun ini.
“Harapan ke depan semoga wisata ini semakin dikembangkan terus menerus, cita cita kita objek wisata ini dikenal seluruh masayarakat yang akan datang dan mudah-mudahan kalau ada investor atau pemerintah daerah yang mau membiayai, kita jadikan objek wisata ini sampai ke tingkat nasional secara bertahap,” pungkasnya.
Salah satu bantuan yang baru didapat pengelola Danau Tamiyang baru baru ini berupa safety untuk kenyamanan dan keselamatan pengungjung yang menikmati destinasi wisata dengan perahu keliling.
“Alhamdulillah saat ini kami mendapatkan bantuan dari anggota DPRD Provinsi Kalsel berupa 20 buah safety atau kurang lebih Rp1.500.00. Mudahan-mudahan kami mendapatkan bantuan dari instansi-instansi terkait dan investor lain,” ungkapnya.
Tempat wisata ini salah satu cara untuk membuka dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Apalagi sebelumnya mayoritas masyarakat di sini berprofesi sebagai petani, pekebun, peternak dan sebagian kecilnya penambang batu koral.
Namun setelah Danau Tamiyang dibuka dan diresmikan, para penambang yang menggeluti profesinya harus rela banting setir, mengingat tempat ini sudah dijadikan destinasi wisata.
“Sebagaian sudah banting setir karena meraka juga sadar pekerjaan menambang batu koral capek dan produksinya kurang,” ujarnya.(zdn/sen)