Dampak Covid-19, Peziarah Makam Datu Abulung Berkurang

Peziarah Makam Syekh Abdul Hamid Abulung Al-Banjari alias Datu Abulung, di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, kini berkurang terdampak Covid-19.

BANJAR, koranbanjar.net – Diperkirakan, dari 70 orang kini hanya sekitar 15 orang yang datang per-hari.

Penjaga Makam Datu Abulung Sarbili mengatakan, dari bulan Rajab sampai Syawal hanya dua peziarah yang datang per-hari.

“Alhamdulillah, dari bulan Dzulqaidah sampai Muharram para peziarah sudah mulai ramai. Meski, paling banyak 15 orang per-hari,” ungkap Sarbili kepada koranbanjar.net, Sabtu (12/9/2020).

Ia mengimbau, para peziarah wajib mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak. Adapun, tempat cuci tangan telah disediakan.

“Dulu, peziarah yang sering datang rata-rata dari Hulu Sungai beserta rombongan. Terkadang, dari pulau Jawa. Sekarang, tak sebanyak dulu. Terakhir, 15 hari lalu rombongan datang,” kata dia.

Menurut Sarbili, jika yakin dengan Wali Allah maka tak harus takut dengan Covid-19. “Kita punya amalan, yang melindungi diri. Misal seperti yasin dan tabbarok,” lanjutnya.

Seperti diketahui, bagi peziarah Makam Datu Abulung, sebelumnya harus naik perahu mesin terlebih dulu untuk sampai ke lokasi.

Gelar Datu Abulung, diambil dari nama kampung di mana tempat dia bertempat tinggal. Hidup pada zaman Kerajaan Banjar, yang saat itu dipimpin Raja Tahlilullah.

Salah satu karomah yang didapat, ketika dia ditangkap pihak kerajaan karena masalah Wahdatul Wujud. Akhirnya, dihukum mati dengan dimasukkan ke dalam kerangka dan diceburkan ke sungai.

Saat waktu salat fardu, kerangka ini muncul dipermukaan sungai. Usut punya usut, masih salat diatas kerangka. (MJ-032/YKW)