BANJARMASIN, koranbanjar.net – Musibah kebakaran melanda Pasar Harum Manis Kecamatan Banjarmasin Tengah Kalsel, Senin malam (16/4).
Kali ini api mengamuk di sebuah toko bumbu masak yang berusia sekitar 50 tahun di Pasar Harum Manis atau sekarang lebih dikenal dengan nama Pasar Lima itu.
Akibatnya, dalam waktu dua jam, toko milik Ahmad Bijuri (62) alias Haji Baru ludes dilahap api.
Kepada koranbanjar.net, anak Ahmad Bijuri, Shobirin Muchtar (32) menceritakan, sesaat sebelum mengetahui adanya kebakaran, ia sempat mendengar bunyi sirine dari beberapa buah mobil pemadam yang sangat ramai lewat di depan rumahnya di Jalan Simpang Belitung Kecamatan Banjarmasin Utara.
Penasaran, Shobirin pun kemudian mengambil handy talky (HT) miliknya untuk mengetahui informasi dimana terjadinya kebakaran.
Setelah mengetahui lokasi kebakaran tersebut adalah di Pasar Lima, Shobirin pun sangat terkejut karena mengingat toko ayahnya ada di kawasan pasar tersebut.
Tanpa pikir panjang, Shobirin langsung memacu motornya dengan kecepatan tinggi dari rumahnya menuju Pasar Lima.
Setelah tiba di lokasi kebakaran, Shobirin langsung lemah lunglai tak berdaya melihat bangunan yang terbakar itu ternyata adalah toko milik ayahnya yang berada di belakang Hotel Harum Manis Pasar Lima.
“Saya sama sekali tidak menyangka sebelumnya kalau iring-iringan mobil pemadam itu sedang menuju ke Pasar Lima untuk memadamkan api yang tengah berkobar di toko kami,” ujar Shobirin dengan nada lirih.
Padahal, menurut Shobirin, barang-barang yang mereka jual yang ada di toko tersebut bukan barang yang mudah terbakar seperti minyak atau lainnya. Begitu juga dengan kondisi listrik di toko yang selalu diperhatikan.
“Barang-barang yang kami jual kebanyakan adalah bumbu-bumbu masak. Kami tidak ada menjual minyak atau barang lainnya yang mudah terbakar. Begitu juga dengan listrik di toko kami. Setiap mau pulang sebelum meninggalkan toko, kami selalu mematikan meteran listrik,” jelas Shobirin.
Oleh karena itu, pihak keluarga Haji Baru berharap kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki penyebab musibah kebakaran yang meluluh lantakan toko mereka itu agar penyebab sebenarnya bisa segera terungkap.
Atas musibah kebakaran itu, Shobirin menaksirkan kerugian yang dialami ayahnya sebesar 150 juta rupiah. (leo/dny)