Curahan Hati Kepala Desa Salikung Pasca Masjid Satu-satunya di Desanya Terbakar

Rahmadi, Kepala Desa Salikung, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong. (foto : arif/koranbanjar.net)

Terbakarnya Masjid Nurul Yakin di Desa Salikung, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong pada, Rabu (01/06/2022) lalu, meninggalkan duka bagi masyarakat setempat. Tak terkecuali bagi Rahmadi, Kepala Desa Salikung.

TANJUNG, koranbanjar.net – Bagaimana tidak, masjid satu-satunya di Desa Salikung yang sudah menjadi pusat aktifitas warga ini, kondisinya saat ini telah hangus dan hanya menyisakan sebagian dinding bangunan yang sudah nampak menghitam akibat kobaran api.

Rahmadi mengatakan, saat terjadi musibah kebakaran dirinya tidak berada di tempat dikarenakan ada urusan di luar desa.

Namun dari informasi yang ia kumpulkan dari masyarakat yang menyaksikan langsung musibah itu, Masjid Nurul Yakin diduga terbakar karena korsleting listrik yang sumber dayanya berasal dari pembangkit listrik tenaga hidro.

Dari listrik yang bersumber tenaga hidro itu, membuat arus listrik jalan terus dan tidak dapat dimatikan sehingga menimbulkan percikan api.

“Tenaga hidro itu tidak bisa mati, karena tenaga air dia jalan terus dan tidak bisa dimatikan maka menimbulkan api. Kemungkinan alat ini karena lama tidak diganti terjadilah api kemungkinan begitu,” jelasnya, Jumat (10/06/2022) kepada koranbanjar.net.

Untuk kejadian sendiri, Rahmadi mengungkapkan kebakaran terjadi sekitar pukul 01.30 dini hari, Rabu (01/06/2022).

Api tak hanya melahap bangunan masjid namun juga beberapa peralatan ibadah di dalamnya dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

“Diperkirakan semua yang terbakar kerugiannya kurang lebih 300 jutaan,” terangnya.

Rahmadi juga menuturkan, keberadan Masjid Nurul Yakin sangat penting masyarakat Desa Salikung.

Sebab dari 1000 lebih warga yang berada di desanya, 99 persen adalah penganut agama Islam.

Ia pun berharap, setelah ada musibah ini Desa Salikung dapat memiliki masjid yang lebih baik lagi agar masyarakat dapat kembali melakukan aktifitas keagamaan seperti biasa.

“Mudah-mudahan kami masyarakat desa salikung bisa membuat baru lebih cepat agar semua masyarakat bisa beribadah lebih baik lagi ke depannya,” harapnya.

Sementara itu pantauan koranbanjar.net saat berada di Desa Salikung, Jumat (10/06/2022), saat ini bangunan masjid yang terbakar sudah dibersihkan warga secara gotong royong.

Meski hanya menyisakan sebagian dinding dan lantainya, beberapa warga tetap melaksanakan sholat berjamaah dan aktifitas agama lainnya meski atap masjid hanya menggunakan terpal seadanya.

(anb/slv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *