Religi  

CPNS 2019, Peluang Guru Honorer Masih Kecil?

KANDANGAN, koranbanjar.net – Penerimaan CPNS 2019 sudah dibuka sejak 11 November lalu, namun di instansi pemerintah daerah banyak formasi yang tidak ada, padahal masih kekurangan pegawainya. Hal ini membuat suatu dinamika-saling mendaftar ke luar daerah.

Nurma (26 tahun), Warga Desa Pandulangan, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mengatakan, jumlah formasi yang ditetapkan dalam penjaringan CPNS 2019, tak sebanding dengan fakta di lapangan.

Baca Juga: CPNS HSS, Formasi Guru Menumpuk Di Kecamatan Telaga Langsat

Hal ini ujarnya sangat tidak adil. Sedangkan kenyataanya banyak instansi khususnya Pendidikan yang masih kekurangan tenaga guru.

“Tapi mungkin dianggap (pemerintah) tidak jadi masalah saja, karena banyak guru-guru honorer yang menutupinya,” ucap guru honorer di SMPN 1 Loksado ini.

Dengan situasi yang terus seperti ini, ia merasa miris dengan nasib para guru honorer, yang akhirnya sampai tua tetap honorer.

Ia juga mengaku sangat menyayangkan, banyaknya formasi yang tidak ada di daerah sendiri. Dengan begitu para sarjana harus mencari formasi sampai ke kabupaten bahkan provinsi lain.

“Jelas hal ini disuruh merantau lagi jika lulus, dan rasanya seperti merebut hak peserta yang memang tinggal di wilayahnya,” ucap lulusan S1 Pendidikan Geografi FKIP Universitas Lambung Mangkurat ini.

Nurma saat ini mengaku masih belum terpikirkan mau mendaftar CPNS ke mana, baru mendaftar akun SSCN. Seandainya bisa memilih, ia mengungkapkan lebih memilih mengabdi dan membuat bangga untuk daerah sendiri.

Senada dengan Nurma, Rifyal Hamdan (27 tahun) mengatakan penerimaan CPNS tahun lalu ada 2 formasi, maka kali ini formasi untuk tenaga guru BK tidak ada sama sekali di daerahnya , Kabupaten HSS.

Sehingga dipastikan ia akan mendaftar ke kabupaten tetangga terdekat. “Saya lihat di Tapin ada. Mungkin nanti akan mendaftar ke sana,” ucap lulusan S1 Pendidikan BK di Universitas Achmad Yani Banjarmasin ini.

Berbeda dengan Iqbal, lulusan S1 PGSD Universitas Achmad Yani Banjarmasin ini meski banyak formasi guru kelas di Kabupaten HSS, ia akan mendaftar ke kota Banjarbaru.

“Spekulasi saja, dari dulu hingga sekarang orang kota banyak mendaftar ke deaerah berbondong-bondong, jatah kami di daerah mereka ambil. Sekarang saya mau ke coba saja ke kota, sebab di sana juga banyak formasinya,” terangnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan HSS, Nordiansyah mengatakan pihaknya sebatas menyampaikan formasi kosong ke BKD. Mengenai jumlah dan penempatan, merupakan kebijakan pusat yang memberikan persetujuan.

“Banyak sebenarnya di kita yang kekurangan guru, hampir merata di tiap Kecamatan. Apakah di lain tidak kekurangan? ya kurang juga, tapi pertimbangannya kita kurang tahu, karena data dikeluarkan pusat,” tutur Kadisdik HSS. (yat/dra)