Tak Berkategori  

Citilink Kecewakan Penumpang

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Maskapai penerbangan Citilink telah mengecewakan penumpangnya. Ironinya, saat penumpang komplain, justru tidak memperoleh pelayanan yang memuaskan.

Kronologisnya, Minggu (9/9/2018), tiga penumpang Citilink berinisial PKS, RJ dan GDK sudah pesan tiket Citilink untuk penerbangan pukul 10.50 WITA dengan tujuan Banjarmasin – Jakarta. Pesawat Citilink akan menerbangkan dengan QG-481.

Namun, di waktu sebelumnya staf PKS, yakni AH juga memesankan tiket untuk penerbangan Citilink pada jam keberangkatan yang sama pukul 10.50 WITA dengan nomor penerbangan sama pula, yakni QG-481 dengan jadwal tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 11.30 WIB.

Tiket tersebut dipesan lewat agen perjalanan Traveloka bernomor booking D8182. Bahkan di bawah tulisan kode booking tertulis (bisa refund).

Dengan demjkian, PKS, RJ dan GDK memiliki masing-masing dua tiket ganda dengan jadwal dan atasnama yang sama pula.

Selanjutnya, PKS menghubungi petugas Citilink di Bandara Syamsudin Noor meminta tiga tiket mereka yang dipesan lewat Traveloka bisa diopen atau dibuka agar bisa digunakan kapan saja. Sedangkan tiga tiket terdahulu dipakai untuk terbang ke Bandara Soekarno-Hatta.

Namun sayangnya, petugas Citilink di Bandara Syamsudin Noor tidak bisa membijaksanai. Keenam tiket harus digunakan, artinya tiga dipakai dan tiga lagi hangus dengan alasan sudah terlalu dekat dgn waktu terbang (kasus dilaporkan 1,1/2 jam sebelum boarding)

Tidak sampai di situ sebelum terbang ke Cengkareng penumpang PKS juga menghubungi Citilink centre 08041080808 tersambung dengan petugas yang bernama Puput. Sayangnya mendapat respon yg sama yaitu ke 3 tiket hangus.

“Sangat disesalkan tidak ada kebijaksanaan dari Citilink. Sejatinya Citilink bisa memperlakukan penumpang secara arif dan bijaksana agar layanan mereka jadi pilihan utama masyarakat,” ungkap PKS.

Sebagai pelanggan setia Citilink, PKS mempertanyakan sistem pemesanan tiket, Citilink. “Kok bisa menjual tiket kepada penumpang dengan double data yg persis sama (nama yg sama, tujuan yang sama dan jam penerbangan yg sama). Padahal diketahui Citilink sudah memakai sistem komputerisasi, semestinya mustahil hal ini terjadi,” timpalnya.

Meskinya pihak maskapai bisa lebih arif menangani kasus seperti ini, mengingat kesalahan tidak 100% pada calon penumpang, sistem komputerisasi Citilink mestinya menolak pemesan tiket yang kedua.

Apalagi di era modern sekarang, lanjut PKS, perusahaan pemberi jasa angkutan udara akan berusaha memberikan pelayanan maksimal yang memuaskan sebagai penumpang. Mereka sudah sepantasnya berlomba memperlakukan penumpang sebagai “raja” bukan malah “merugikan pelanggan”.(sir).