Cegah Anemia Pada Ibu Hamil, Ini Yang Dilakukan Tiga Dosen Muda FK ULM

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Suasana Puskesmas Berangas, Kabupaten Batola, tampak berbeda pada Jumat (9/8) kemarin. Tiga dosen muda Fakutas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) terlihat sedang melakukan pemeriksaan pada ibu hamil.

Ada sebanyak 30 ibu hamil menjalani pemeriksaan dalam kegiatan bertemakan “Pembentukan Safe Motherhood Group Dalam Mencegah Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil” itu. Tiga dosen muda yang melayani pemeriksaan, dr Ferry Armanza SpOG (ketua tim), dr. Renny Aditya,Sp.OG, M. Kes dan Rudi Fakhriadi, SKM, M.Kes (Epid).

Ketiganya melakukan upaya “safe motherhood” yang merupakan pemberdayaan membentuk kelompok, terdiri dari keluarga ibu hamil bersama-sama bidan, menjaga kesehatan ibu dari awal kehamilan sampai persalinan.

Beberapa kegiatan yang dilakukan di antaranya pemeriksaan fisik dan penunjang kepada tiga puluh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Berangas, seperti vital sign, status obstetrik, cek ultrasonografi dan pemeriksaan kadar hemoglobin.

Selain itu, mereka juga memberikan promosi kesehatan tentang tanda bahaya anemia dalam kehamilan dan kontrasepsi pasca persalinan.

Diungkapkan dr Ferry, timnya terjun ke masyarakat melakukan program pencegahan anemia karena pada tahun 2017 terdapat 35 Kasus ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi.

“Wilayah yang paling tinggi adalah di Kelurahan Berangas Barat dan Berangas Timur dengan kasus masing-masing 7 Kasus ibu hamil yang mengalami anemia gizi besi. Sehingga sangat membahayakan ibu hamil apabila dibiarkan terus-menerus,” ungkap dokter yang juga berprofesi sebagai dosen di Program Studi Pendidikan Dokter ULM di sela-sela kegiatan.

Sementara itu, dr Renny mengatakan, masalah anemia ini tak muncul begitu saja. Biasanya banyak terdapat pada karakteristik penduduk petani dan tingkat pendidikan yang rendah, sehingga masyarakat khususnya ibu hamil dan keluarganya tidak begitu mengetahui tentang asupan gizi yang baik untuk ibu hamil. Selain juga masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang penyakit anemia gizi besi dan dampaknya bagi ibu hamil.

Berdasarkan pengamatan itulah, akhirnya mereka menemukan beberapa permasalahan masyarakat setempat.

“Kami menemukan Tingginya kasus anemia gizi besi pada ibu hamil yaitu 7 kasus anemia pada ibu hamil. Masalah lainnya adalah kurangnya kepedulian keluarga ibu hamil, bahwa kehamilan dan kesehatan ibu hamil bukan hanya tanggung jawab ibu hamil dan tenaga kesehatan, namum juga tanggung jawab suami, keluarga dan tetangga dari ibu hamil,”ungkap dokter yang juga berprofesi sebagai dosen di FK ULM ini.

Dijelaskannya, hal itu tergambar jelas ketika kunjungan Antenatal Care (ANC) ibu hamil, di mana ibu hamil datang sendiri ke Puskesmas tanpa didampingi keluarganya.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini terdapat peningkatan pemahaman masyarakat mengenai bahaya anemia pada ibu hamil. Sebab, peningkatan kesehatan ibu hamil ditandai dengan turunnya angka kasus anemia pada ibu hamil minimal 50 persen dari kasus anemia tahun sebelumnya,” ucapnya dr Renny.

Dikatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kewajiban para dosen melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Juga sebagai bentuk implementasi Visi dan Misi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), sebagai universitas unggul dan berdaya saing. terjun ke masyarakat sebagai bentuk pengabdian.(ags)