Religi  

BPBD Mulai Kesulitan Padamkan Api, BNPB: Pemerintah Daerah Harus Peduli

BANJARBARU, koranbanjar.net – Dibanding hari kemarin, jumlah titik api pada kebakaran dan hutan (karhutla) di Kalsel meningkat dari 314 titik menjadi 324 titik. Meningkatnya jumlah titik api berdampak pula pada asap yang muncul.

Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin. (foto: yuli kusuma/koranbanjar.net)

Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin mengakui pihaknya saat ini mulai mengalami kendala dan kesulitan menekan kabut asal dari karhutla.

“Satu titik api belum bisa dikendalikan itu di kiri embung belakang bandara yang baru kemarin munculnya. Ini memerlukan banyak tim untuk bekerja,” ujarnya saat ditemui wartawan di Bandara Syamsudin Noor, Kamis (12/9/2019) siang.

Kendala yang dialami BPBD dalam memadamkan api yaitu kurangnya pasokan air. Sebab, kebanyakan air di dekat sumber api mengalami kekeringan.

“Sekarang kami membuat kolam plastik yang airnya diambil dari sumber lain supaya lahan gambut yang terbakar terus basah. Selain itu, kuatnya angin juga menjadi salah satu kendala, sehingga membuat api di semua titik sulit padamkan,” katanya.

Akibat dari sulitnya memadamkan api, asap dari karhutla berdampak pada akttivitas penerbangan di Bandara Syamsudin Noor.

“Permintaan Presiden, salah satunya penegakan hukum kasus karhutla lebih di tingkatkan. Karena di Kalsel paling sedikit kasus karhutla. Berdasarkan laporan ditrekrimsus ada 57 kasus yang terdata,” ungkapnya.

Baca Juga: 7 Penerbangan Pesawat Tertunda Akibat Terganggu Kabut Asap

Baca Juga: Tala Penyumbang Asap Terbanyak Tahun Ini

Wahyudin berharap kedatangan Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto ke Kalsel siang tadi dapat menjadi terobosan penegakan hukum bagi pelaku pembakar hutan dan lahan.

Sementara Staf Ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Masda TNI Purnawirawan Bonar Hutagaol mengatakan, permasalahan karhutla diperlukan adanya kepedulian dan perhatian pemerintah daerah yang lebih. Tertuama dalam mengatasi kesulitan air untuk pemadaman api.

Baca Juga: 7 Penerbangan Pesawat Di Bandara Syamsudin Noor Kembali Tertunda Akibat Kabut

Baca Juga: Wakapolri Pantau Karhutla Kalsel

“Perlu adanya bantuan untuk membuat kanal atau embung, sehingga pada musim hujan air itu dapat tertampung dan bisa dimanfaatkan untuk penyiraman pada saat panas (musim kemarau) seperti ini,” tandasnya. (ykw/dny)