Tak Berkategori  

BMKG Prediksi Musim Hujan Mundur

BANJARBARU, koranbanjar.net – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprakirakan pada dasarian III Oktober memasuki awal musim penghujan atau peralihan musim.

Namun, akibat kondisi cuaca perubahan musim yang tidak merata maka musim penghujan diprediksi mundur.

Bahkan walaupun nantinya sudah memasuki musim hujan pada dasarian ke III Oktober, kemarau masih tetap ada.

Sebagaimana diketahui, sampai saat ini titik api (hot spot) di Kalimantan Selatan (Kalsel) masih ditemukan.

Forecaster Prakirawan BMKG Syamsudn Noor Shaaimul mengatakan, titik api di Kalsel mulai meningkat sehingga menyebabkan peningkatan suhu.

“Dalam 3 hari ini, titik hotspot memang meningkat,” ujarnya kepada koranbanjar.net, Sabtu (26/10/2019) pagi.

Menurutnya, peningkatan titik api ini lebih parah dibandingkan sebelumnya.

“Pada Rabu (23/10/2019) terdapat 103 titik hotspot, pada Kamis (24/10/2019) terdapat 108 titik hotspot. Kemudian Jumat (25/10/2019) terdapat 69 titik hotspot,” lanjutnya.

Dijelaskannya, suhu udara pada Kamis (24/10/2019) mencapai 38.2 derajat celcius. Tetapi, Jumat (25/10/2019) kemarin 25 hingga 34 derajat celcius.

Penyebab cuaca panas, lanjut dia, akibat dari adanya peningkatan suhu yang dipengaruhi fenomena gerak semu matahari. Suatu siklus yang biasa terjadi setiap tahun.

“Potensi suhu udara panas, dapat terjadi pada periode yang sama setiap tahun,” katanya.

Disinggung mengenai, apakah mungkin terjadi cuaca panas ektrim, dirinya membantah hal tersebut.

“Fenomena ini hal yang biasa, untuk cuaca panas ekstrim itu hanya berita hoaks,” tegasnya.

Shaaimul membeberkan, prakiraan awal musim hujan masih belum bisa dipastikan sebab melihat kondisi cuaca yang sering berubah-ubah.

“Musim hujan tidak merata. Bahkan, bisa saja mundur sampai November dasarian ke III,” tambahnya.

Senada dengan Shaaimul, Forecaster Iklim BMKG Banjarbaru Khairullah membenarkan perubahan musim yang terjadi di Kalsel tidak merata.

“Secara umum, di Kalsel untuk awal musim hujan 2019 hingga 2020 diprakirakan mundur pada awal November daripada rata-ratanya. Dikarenakan setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda, kami BMKG membuat prakiraan berdasarkan zona musim,” pungkasnya. (ykw/dya)