Religi  

Bisnis Properti Gigit Jari di Kala Pandemi

Jika bisnis sepeda kian menjamur di kala pandemi Covid-19, para pengusaha properti di sektor perumahan justru gigit jari. Bisnis penjualan rumah yang mereka lakoni merosot akibat sepi pembeli selama pandemi.

BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Menurunnya daya beli masyarakat pada sektor properti sejak pandemi Covid-19 di antaranya dialami PT Absy Properti.

Staf pemasaran Absy Properti, Lisa (28), mengaku penjualan properti bersubsidi pada sebuah kawasan perumahan yang mereka buka di Jalan Pramuka, Banjarmasin, saat ini menurun hingga 50 persen.

“Sebelum pandemi, biasanya ada 20 unit rumah yang terjual setiap bulan, tapi belakangan ini hanya 10 unit yang terjual,” ujarnya saat ditemui Koranbanjar.net, Rabu (1/6/2020).

Menurut dia, saat ini proses persetujuan biaya subsidi rumah dari pihak bank kepada nasabah berlangsung lebih panjang dan teliti. Bank tak ingin sembarang mencairkan pembiayaan jika nasabahnya dinilai rentan mengalami PHK akibat krisis ekonomi karena pandemi Covid-19.


Baca juga: Penjualan Sepeda Laris Manis di Masa Pandemi


“Biasanya cuma satu bulanan udah bisa disetujui bank, sekarang kurang lebih dua bulanan. Itupun untuk karyawan swasta yang gajinya payroll (pembayaran gaji via transfer),” bebernya.

Lebih dari itu, dia mengatakan masyarakat yang membeli rumah di masa pandemi cenderung memilih hunian yang siap ditempati. “Masyarakat lebih suka yang sudah ready (siap ditempati),” ucapnya. (ags/dny)