Bila Ziarah, Guru Sekumpul sering Bersandar di Pohon Ini

MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Makam Syekh Aminullah atau yang dikenal Datu Bagul beberapa tahun terakhir selalu ramai dikunjungi peziarah. Belum lama tadi, Agustus 2018 kegiatan haul untuk Datu Bagul digelar.

Tidak hanya berasal dari Kota Martapura atau Banjarbaru, tetapi pemziarah juga datang dari jauh seperti Banjarmasin, Anjir, Kapuas, Marabahan, Tapin dan Margasari.

Penjaga Makam Datu Bagul, Abdus Samad mengungkapkan, masyhurnya Datu Bagul tidak terlepas dari Guru Sekumpul. Semasa hidupnya, Guru Sekumpul sering beriziarah ke makam tersebut dengan menggunakan jukung (perahu).

Pohon Tiwadak
Pohon Tiwadak

Sejak masih muda, Guru Sekumpul  ketika berburu burung di sekitar Kampung Keramat,  namun sebenarnya dia tidak berburu burung melainkan hanya menutupi maksudnya dari masyarakat untuk ziarah  ke kubah Datu Bagul.

“Guru Sekumpul mengenakan jukung dan singgah berziaarah ke makam ini dan sering beristirahat dengan menyandarkan diri di sebuah pohon tiwadak di situ,” ucapnya seraya menunjukkan pohon yang dimaksud kepada wartawan koranbanjar.net.

Pohon tiwadak ini sudah mati dan mengering dengan tinggi kurang lebih 1 meter dari tanah, beberapa peziarah  makam datu Bagul setelah selesai ziarah mereka mendatangi pohon tersebut yang tidak jauh dari Kubah Datu Bagul.(mj-20/sir)