BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET – Potensi permintaan masyarakat terhadap Bank Syariah di Kalimantan Selatan sangat tinggi. Indikatornya tergambar pada kinerja perbankan syariah yang meliputi perkembangan aset, penghimpunan dana dan pembiayaan.
Perkembangan kinerja Bank Syariah berada pada tahap pertumbuhan yang semakin tinggi. Kemudian minat masyarakat untuk menggunakan jasa Bank Syariah.
Sistem perekonomian syariah yang digadang-gadang oleh Bank Indonesia sudah mulai diterapkan di salah satu pesantren di Kalimantan Selatan. Saat ini Pesantren Darul Hijrah yang menerima tawaran kerja sama dengan Bank Indonesia dengan sistem syariah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Herawanto kepada wartawan menjelaskan, tujuan menjalin kerjasama dengan pesantren Darul Hijrah adalah demi untuk mengembangkan unit bisnis yang ada di pesantren tersebut.
“Tujuan kami mengembangkan unit bisnis yang ada di sana, tidak lain tidak bukan untuk mendorong Pesantren Darul Hijrah bisa mandiri,” ujarnya, Kamis (10/01/2019).
Ia menambahkan, beberapa unit bisnis yang ada di Pesantren Darul Hijrah, antara lain produksi air minum kemasan, perikanan dan koperasi. Bisnis tersebut untuk memenuhi kebutuhan para santri dan untuk dijual keluar.
Pernyataan ini Ia sampaikan seusai menggelar Konferensi Pers dalam rangka meningkatkan sinergitas antara Bank Indonesia dengan Insan media di Lantai 3 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Jalan Lambung Mangkurat No 15 Banjarmasin.
Kemudian Herawanto mengingatkan bahwa di Kalsel ini masyarakat muslim yang paling banyak kurang lebih mencapai 97 %, kemudian jumlah pesantren yang resmi tercatat 270 buah. Sehingga menurutnya pesantren layak dijadikan salah satu motor untuk membangun masyarakat Kalimantan Selatan .
Ketika ditanya apakah Bank Indonesia akan menambah pesantren selain Darul Hijrah untuk dijadikan mitra dalam mengembangkan perekonomian syariah, orang nomor satu di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan ini menyebut akan ada 3 pesantren yang akan dipetakan.
Namun ia enggan menyebut nama dari ketiga pesantren yang akan masuk dalam pengembangan perekonomian syariah tersebut, karenakl masih dalam tahap penjajakan.
“Setidaknya ada 3 pesantren yang sudah kita petakan, ini masih dalam tahap pengembangan dan penjajakan, jadi nggak usah dulu disebutkan namanya, insya Allah dalam waktu dekat” pungkasnya. (al/sir)
