Tetap sabar dan setia di tengah pandemi covid menekuni pekerjaan sebagai pedagang alias penjual penganan Sambosa khas India dan Roti Maryam khas Arab. Itulah Halimatus Sa’diah, menjual penganan Samosa dan Roti Maryam yang sudah turun menurun dengan resep tidak pernah berubah.
ARISTY, Banjarbaru
PENJUAL makanan Samosa dan Roti Maryam, Halimatus Sa’diah ketika ditemui koranbanjar.net, Selasa (13/7/2021) sore, mengakui sudah turun-temurun menjual dan memproduksi dua makanan khas luar daerah ini .
“Saya berjualan ini sudah turun menurun dan untuk saya sendiri pegang produksi ini baru mulai tahun 2019 hingga sekarang,” ucapnya.
Halimatus Sa’diah sendiri mengungkapkan, penjualan mengalami penurunan yang sangat drastis ketika masa pandemi covid-19.
“Sangat menurun sekali, dulu sebelum masa covid, pendapatan itu luar biasa, sekarang sangat kurang. Dulu, 1 minggu bisa 5 karung, sekarang 1 bulan baru habis 5 karung, kadang lebihan,” sebutnya.
Halimatus Sa’diah sendiri memproduksi home made, dengan peralatan sederhana tanpa ada mesin yang lain kecuali mesin pengaduk adonan saja.
“Kita benar-benar home made, jadi kita tidak mengubah cita rasa yang ada. Bahan kami digunakan, ini pun bahan premium tidak seperti bahan biasa. Kami berani bersaing rasa,” promo Halimatus Sa’diah.
Produksi Samosa dan Roti Maryam bikinannya sudah dipasarkan tidak hanya di dalam Kota Banjarbaru tapi ke luar Kota Banjarbaru.
“Pemasaran sendiri sudah ada yang ke Kintap, Tanjung, dan Bati-Bati,” terang dia.
Namun, kondisi ini sudah mulai membaik dan sedikit-demi sedikit kembali normal. Malah, ia perlu tenaga kerja baru.
“Kami ada 3 karyawan dan sekarang agak mulai keteteran melayani pesanan. Sepertinya memerlukan tenaga baru lagi untuk tenaga freelance , karen kami juga menjual Kebab, selain Sambosa dan Roti Maryam,” papar dia, yang beralamat di Komplek Guntung Paring Indah Permai Kota Banjarbaru. (mj-36/dya)