Berselfie Seperti Di Pura Bali, Datang Aja Ke Sini…

Sepenggal bumi tersembunyi dari keindahan pulau Bali yang ada di Kabupaten Barito Kuala. Ya, mungkin itulah ungkapan kata yang pantas untuk mewakili rentetan keindahan dari sebuah desa kecil yang berjuluk Kampung Bali yang dimana pada desanya terdapat sebuah pura besar yang berdiri megah dengan segala keindahannya.

Bernama pura Agung Widya Natha, pura ini merupakan satu-satunya pura terbesar yang ada di Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang berada di desa Barambai Kolam Kanan Kecamatan Barambai. Bahkan pura Agung Widya Natha termasuk salah satu pura besar yang ada di Kalimantan Selatan.

Selain dari keindahan dan kemegahan yang sangat nampak dari pura Agung Widya Natha, di Kampung Bali ini kita juga dapat menyaksikan langsung indahnya budaya masyarakat Bali yang tercermin dari warga desa Barambai Kolam Kanan yang senantiasa selalu menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat serta budaya mereka seperti gotong-royong yang tak lepas dari keseharian dalam kehidupan setiap warganya. Selain itu, budaya santun serta adat hidup rukun antar sesama warga menjadi suasana khas di desa yang hampir semua warganya memeluk agama hindu ini.

HALAMAN – Halaman Utama Pura Agung Widya Natha

Sebagaimana rumah ibadah umat beragama lainnya, pura Agung Widya Natha digunakan oleh umat hindu di Batola, khususnya para umat hindu yang bermukim di desa Barambai Kolam Kanan untuk beribadah serta merayakan hari raya umat hindu seperti hari raya Kuningan, Galungan, hari raya Nyepi dan hari-hari besar umat hindu lainnya.

Selain untuk tempat ibadah dan perayaan hari raya, pura yang dibangun dengan konsep Tri Mandala, yang artinya mempunyai tiga halaman utama itu, juga digunakan sebagai tempat penyambutan tamu-tamu penting seperti kunjungan pejabat-pejabat daerah maupun pejabat dari luar daerah.

“Untuk menyambut kedatangan para tamu-tamu penting, biasanya rombongan tamu kita sambut di halaman Madie yang merupakan halaman kedua dari pura Agung Widya Natha. Pada halaman Madie terdapat bangunan Balai Banjar yang bisa menampung puluhan orang,” ujar Mangku Wayan Murte, Pemangku umat hindu di pura itu.

Dibangun tahun 2007 silam dengan luas 50 meter persegi, pura yang dua kali mengalami pemindahan sejak tahun 1971 ini sangat menarik sekali untuk dikunjungi. Mereka yang berkunjung biasanya sebagian besar dari anak-anak muda yang memang gemar berselfie. Selain itu, pura Agung Widya Natha sering juga digunakan untuk lokasi pemotretan bagi mereka yang hobi dengan fotografi.

“Pura ini menjadi bangunan yang menarik untuk dikunjungi warga. Pengunjungnya dari berbagai macam kalangan dan usia. Namun kebanyakan dari mereka adalah anak-anak muda dari Marabahan yang ingin berfoto di sini atau hanya sekedar jalan-jalan saja. Walaupun pengunjung kebanyakannya dari warga Marabahan, namun ada juga sebagian pengunjung dari luar Marabahan seperti dari Banjarmasin.

Bahkan kadang-kadang ada juga kunjungan dari beberapa mahasiswa yang melakukan penelitian dan pengamatan budaya di pura ini,” ungkap Mangku Wayan Murte yang akrab di sapa Mangku Sapte ini.

selengkapnya baca surat kabar Koran Banjar edisi berikut. (dny)