Tak Berkategori  

Begini Ketika DR. Andin Sofyanoor, SH, MH Menjadi Dosen

Setelah tidak lagi menjadi anggota DPRD Kabupaten Banjar, DR. Andin Sofyanoor SH, MH memiliki kesibukan yang tak kalah hebat. Yakni, menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi di Kalsel. Salah satunya adalah di Universitas Achmad Yani (UVAYA) di Banjarbaru.

Dalam kesempatan kali ini, koranbanjar.net secara khusus mendapat kesempatan mengabadikan prosesi DR. Andin Sofyanoor SH, MH saat menstransfer pengetahuan kepada para mahasiswa (i).

Berikut laporannya.

Oleh: Harie Insani Putra

—————————————-

Harie Insani Putra

Pagi menjelang siang, saat itu udara di Kota Banjarbaru masih diselimuti kabut asap tipis. Dari Landasan Ulin, bau asap masih terasa menyengat ketika saya melajukan motor roda dua menuju UVAYA, sebuah universitas Swasta di Kalimantan Selatan yang berdiri sejak 1 Mei 1983.

Setelah memasuki halaman kampus dan memarkir motor, saya sempat berdiam diri sebentar memandangi wajah berseri para mahasiswa. Saat-saat seperti ini bagi saya adalah momentum berharga, Rabu, (2/10/2019).

Betapa tidak, UVAYA di Banjarbaru adalah sebuah kampus yang boleh dibilang bersejarah. Dari dulu sampai sekarang masih setia mengorbitkan generasi muda intelektual yang berkompeten terhadap perkembangan zaman.

Sebelum saya mengendap-endap ke salah satu ruangan, berusaha mengintip aktifitas DR. Andin Sofyanoor, SH, MH berinteraksi dengan para mahasiswa, saya sempat berjalan-jalan mengitari beberapa koridor.

Saya sempat menemui kesibukan para mahasiswa (i) yang ternyata sedang melaksanakan aksi penggalangan donor darah. Sungguh, sebuah aktifitas kampus yang dinamis, Betapa bahagianya bisa berada di tengah mereka. Terlebih menjadi bagian dari mereka itu sendiri, UVAYA.

Begitu pulalah yang dirasakan DR. Andin Sofyanoor, SH, MH. Di tengah kesibukannya sebagai pebisnis muda, ia berusaha menyempatkan diri untuk menunaikan kewajibannya sebagai tenaga dosen.

“Dulu saya pernah bercita-cita menjadi dosen. Berada di tengah-tengah mahasiswa, berbagi pengalaman dan pengetahuan,” ujarnya suatu ketika.

Cita-cita menjadi dosen sudah tertanam di sanubari DR. Andin Sofyanoor SH, MH sejak masih menjadi mahasiswa strata 1 di ULM.

“Saya merasakan betapa mulianya bisa menjadi tenaga pendidik. Tanpa mereka, misalnya para guru atau dosen, maka bisa dibayangkan betapa menyedihkannya nasib generasi bangsa. Para pendidik itu ibarat sinar yang bisa memberikan pencerahan kepada siapa pun yang mau menuntut ilmu pengetahuan. Saya yakin, Insya Allah, dengan ilmu pengetahuan yang memadai disertai akhlak yang baik, itu bisa menjadi bekal kehidupan yang mencerahkan,” ucap Andin.

DR. Andin Sofyanoor SH, MH memang anak muda yang gigih dalam mewujudkan segala yang dicita-citakan. Kini, keinginan menjadi dosen itu tercapai. Saya pun mengambil kursi, mata kuliah Administrasi Keuangan Negara yang dibawakan DR. Andin Sofyanoor SH, MH sudah dimulai.

Laiknya seorang mahasiswa, saya pun turut mencatat dan mencerna segala pemahaman yang disampaikan si dosen muda di depan sana. Dengan kemeja biru muda bergaris putih, celana kain coklat dipaduka n sepatu kets, DR. Andin Sofyanoor, SH, MH dengan lancarnya menyampaikan materi yang diselingi dengan senda gurau. Sungguh menyenangkan!

Satu-persatu para mahasiswa (i) secara bergantian menjawab pertanyaan DR. Andin Sofyanoor SH, MH tentang defenisi administrasi yang dilanjutkan dengan materi dialogis tugas dan fungsi hingga praktik administrasi keuangan sampai di level desa.

Pengalamannya sebagai tokoh politik muda yang pernah 3 periode duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Banjar menjadi nilai tambah ketika memberikan penjelasan empirik kepada para mahasiswa (i) tentang keuangan negara.

Detik demi detik tak terasa. materi perkuliahan pun harus berakhir. Saya pun sempat meminta pendapat salah seorang mahasiwa yang duduk di samping saya tentang cara DR. Andin Sofyanoor, SH, MH menyampaikan materinya.

“Menyenangkan sekali. Artikulasi penyampaian semua materi juga terdengar dengan jelas dan mudah disimak. Ditambah lagi dengan cerita-cerita pengalaman beliau, materi perkuliahan menjadi lebih hidup,” jawab salah seorang yang saya lupa namanya. Maaf![]

Baca juga ulasan Andin Sofyanoor lainnya di bawah ini: