Tak Berkategori  

Bappelitbang Susun Matrik Untuk Dokumen Rencana Aksi Daerah

MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Salah satu tindak lanjut mendukung Sustainable Develovment Goals (SDGs), Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Banjar laksanakan kegiatan Sosialisasi Penyusunan Matrik untuk Dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD), di aula Baiman Lantai III Bappelitbang Banjar,  Kamis (1/11).

Tujuan kegiatan tersebut untuk Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Sustainable Develovment Goals.

Kegiatan tersebut dibuka sekaligus dipimpin Kabid Sosial Budaya dan SDM Bappelitbang Kabupaten Banjar,  H Syahruddin dan dihadiri beberapa satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Kabupaten Banjar terkait bersama narasumber Lindiya Apsari, SE, MM  dari Bappeda Provinsi Kalsel.

Dalam sambutannya Syahruddin menjelaskan bahwa Kabupaten Banjar mempunyai kewajiban untuk membuat laporan yang dulunya MDGs kemudian sekarang berubah menjadi SDGs yang berdasarkan Kepres Nomor 59 Tahun 2017.

“Tahun 2017 kita sudah membuat laporan SDGs, dan tahun ini kita diminta untuk membuat RAD-nya dan akan dikumpulkan ke provinsi.  SDGs ini merupakan raport pemerintah kabupaten dalam rangka pembangunan disetiap daerah, jadi semua kabupaten diwajibkan untuk membuat laporan perkembangan masing-masing daerahnya,” ujar Kepala Bidang yang akrab disapa haji Udin ini.

Sedangkan menurut Lindiya, untuk pencapaian sasaran TPB daerah, Gubernur menyusun RAD-TPB 5 tahunan bersama Bupati/Walikota di wilayahnya masing-masing dengan melibatkan ormas, filantropi, pelaku usaha, akademisi, dan pihak terkait lainnya, kemudian Gubernur akan menyampaikan setiap tahun laporan pencapaian atas pelaksanaan sasaran TPB daerah kepada Mendagri dan Menteri PPN atau Kepala Bappenas RI.

Sebagai narasumber acara, Lindiya juga memaparkan bahwa SDGs merupakan penyempurnaan dari MDGs. “SDGs lebih spesifik memetakan indikator kegiatan dimana ada 7 (tujuh) penyempurnaannya di antaranya,  SDGs lebih komprehensif disusun dengan melibatkan banyak negara dengan tujuan yang universal untuk negara maju dan berkembang,  SDGs mampu memperluas sumber pendanaan, selain bantuan negara maju juga sumber dari swasta”paparnya.

SDGs menekankan pada hak asasi manuasia agar diskriminasi tidak terjadi dalam penanggulangan kemiskinan dalam segala dimensinya, inklusif, secara spesifik menyasar kepada yang rentan, pelibatan seluruh pemangku kepentingan.

“Selain itu MDGs hanya menargetkan pengurangan setengahnya sedangkan SDGs menargetkan untuk menuntaskan seluruh indikator, SDGs tidak hanya memuat Goals tetapi juga cara pelaksanaan,” jelas Lindiya. (*)