Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
AdvertorialReligi

Banjir Terparah di Kabupaten Banjar, Tiap Hari Makin Pasang

Avatar
527
×

Banjir Terparah di Kabupaten Banjar, Tiap Hari Makin Pasang

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Banjar mengalami musibah banjir terparah di tahun ini. Mungkin ribuan rumah dan ribuan kilometer jalan umum terendam. Tidak hanya itu, tempat ibadah, sarana pendidikan, lahan pertanian, kantor desa hingga fasilitas umum terkena dampak musibah tahunan ini. Ironisnya, sejak 15 hari lalu, makin hari air makin tinggi merendam.

SEI TABUK, koranbanjar.net – Selain warga desa di wilayah Kecamatan Astambul, Martapura Timur, kini giliran warga Desa Pembantanan, Kecamatan Sungai Tabuk, yang mengeluhkesahkan kondisi banjir yang tak kunjung surut.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan
TERENDAM - Rumah warga Desa Pembantanan, Sungai Tabuk terendam.(foto bawah). Madrasah tsanawiyah turut terkena dampak banjir.(foto atas).(foto:koranbanjar.net)
TERENDAM – Rumah warga Desa Pembantanan, Sungai Tabuk terendam.(foto bawah). Madrasah tsanawiyah turut terkena dampak banjir.(foto atas).(foto:koranbanjar.net)

Menurut, Ipan, warga desa Pembantanan RT 3 kepada koranbanjar.net, Rabu (6/1/2021), sebagian sarana pendidikan dan tempat Ibadah di desanya ikut terendam. Ketinggian air pun bervariasi.

Baca Juga : https://koranbanjar.net/martapura-dikepung-banjir-permukiman-tepi-sungai-riam-kiwa-terendam/

“Banjir tahun ini paling parah dari banjir tahun-tahun sebelumnya. Kalau dulu banjir hanya sebentar, kemudian air surut. Kalau yang kali ini tak kunjung surut, malah makin hari makin pasang. Bahkan sekarang sudah setinggi lutut orang dewasa, ” ungkapnya.

Menyedihkan - Rumah warga yang terendam.
Menyedihkan – Rumah warga yang terendam.

Baca Juga : https://koranbanjar.net/sepekan-banjir-tak-kunjung-surut-pemerintah-tutup-mata/

Kalau seumpama, anak-anak jatuh di atas jalan yang terendam saja bisa tenggelam. Bukan hanya itu dampak yang dirasakan, hingga sekarang korban banjir di Desa Pembantanan sama sekali tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

“Jangankan bantuan, dijenguk saja belum pernah,” katanya.

Musibah banjir di Desa Pembantanan juga jauh dari harapan warga setempat. Mereka menduga banjir hanya terjadi beberapa hari, kenyataannya sudah 15 hari tak kunjung surut.

BANJIR - Warga usai sholat Jumat di Desa Mekar, Kecamatan Martapura Timur.
BANJIR – Warga usai sholat Jumat di Desa Mekar, Kecamatan Martapura Timur.

“Sudah 15 hari ini jalan di desa kami tak bisa dilewati kendaraan bermotor. Hanya kelotok dan perahu yang bisa digunakan sebagai alat transportasi masyarakat. Korban banjir di sini hampir 85 persen rumah terendam. Ketinggian air mencapai 65 sampai 70 centimetet. Tentu saja keadaan demikian juga menyebabkan mata pencaharian masyarakat lumpuh. “Warga tak bisa kemana-mana,” imbuhnya.

Baca Juga : https://koranbanjar.net/hujan-lebat-dini-hari-tadi-permukiman-di-cempaka-terendam-banjir/

Dia berharap, pemerintah bisa memberikan jalan keluar kepada masyarakat di desanya. Setidaknya menyediakan bantuan.(mj-32/sir)

 

 

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh