Musibah banjir tidak selalu menjadi bencana bagi penduduk, sebaliknya musibah banjir tahunan seperti di Desa Bincau, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel malah menjadi sarana bermain bagi anak-anak di sana, Sabtu (18/01/2025).
BANJAR, koranbanjar.net – Debit air Sungai Martapura yang terus meningkat akhirnya tidak dapat ditahan dan meluap hingga menggenangi kawasan pemukiman penduduk, salah satunya di Desa Bincau, Kecamatan Martapura Kota.
Hal tersebut dibenarkan Pembakal Desa Bincau, Jayadi saat di temui Koranbanjar.net diruangannya, Sabtu, (18/01/2025).
Jayadi menjelaskan, genangan air di beberapa ruas jalan terbilang dangkal, namun di area permukiman warga ketinggian air mencapai bawah lutut orang dewasa. Dampak banjir cukup luas, mencakup ratusan rumah warga.
“Di tiga RT, tercatat 500 rumah terdampak banjir, dan 100 di antaranya mengalami genangan hingga masuk ke dalam rumah,” paparnya.
Terkait fasilitas pendidikan, genangan air hanya terlihat di pekarangan satu SD, sementara bangunan sekolahnya tidak terendam.
“Sejauh ini warga masih bisa mengatasi, kami terus pantau kondisi di lapangan. Yang biasanya jadi masalah itu penyakit kulit sama belancat, mudah-mudahan kali ini tidak ada yang kena,” ungkapnya.
Fenomena banjir tahunan ini seolah sudah menjadi bagian dari kehidupan warga Bincau. Mereka bahkan memiliki kearifan lokal dalam menghadapinya, seperti penggunaan ‘apar-apar’ untuk mengamankan barang berharga di dalam rumah.
“Pesan saya untuk warga Desa Bincau tetap sabar menghadapi musibah ini, semoga kita semua diberi keselamatan dan terhindar dari marabahaya,” tutupnya.
Terpisah, salah satu warga Bincau Nur Halimah, menjelaskan selain menjadi bencana, banjir juga bisa dibuat anak-anak menjadi tempat bermain.
“Tetapi, hanya di kawasan yang aman seperti halaman rumah yang dataran rendah, tidak kami perbolehkan untuk bermain di kawasan sungai, ” tutupnya.(mj-37/sir)