Menyikapi masalah banjir di Kota Banjarmasin akibat diguyur hujan deras, Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kalimantan Selatan mengatakan, Pemerintah Kota Banjarmasin jangan hanya memikirkan pembangunan yang besar-besar.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Sikap tersebut disampaikan Ketua JPKP Kalsel, Winardi Sethiono dalam wawancara singkatnya kepada media ini di Banjarmasin, Minggu (17/7/2022).
“Terkait persoalan banjir akibat hujan turun begitu lama hendaknya pemko Banjarmasin lebih mengedepankan perbaikan reol atau selokan-selokan, untuk mengantisipasi, minimal mengurangi resiko banjir, jangan hanya memikirkan pembangunan pembangunan yang besar saja,” ujar Win, sapaan akrabnya.
Meskipun menurutnya pembangunan itu juga perlu dan bagus, akan tetapi selama ini yang ia lihat Pemko Banjarmasin lebih fokus ke infrastruktur yang nilainya cukup besar.
“Saya rasa akan lebih penting memperbaiki kepentingan-kepentingan yang ada di masyarakat dulu,” ucapnya.
Karena lanjutnya, toh belum saatnya pembangunan seperti contohnya revitalisasi Pasar Batuah.
Kemudian lebih menitikberatkan kepada pemulihan ekonomi masyarakat. Sebab sangat diketahui, akibat menghadapi pandemi Covid-19 yang telah lewat, banyak sekali masyarakat kehilangan pekerjaan.
“Ini yang saya rasa sangat diperlukan,” katanya.
Bukan hanya itu, Pemko Banjarmasin juga harus memulihkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Karena PAD di Kota Seribu Sungai ini sangat rendah sekali.
“Sehingga efeknya menghambat pembangunan yang ada di kota Banjarmasin, terutama sumber dananya dari PAD,” terangnya.
Dirinya berpendapat, jika Pemko Banjarmasin konsentrasi terhadap tiga hal di atas, maka Kota Banjarmasin akan lebih baik terutama kehidupan masyarakatnya.
(yon/slv)