Banjar Mural Festival, Upaya Melawan Pandangan Negatif Terhadap Mural

Keterangan pers Semangat Muda jelang Festival Mural Banjar 2021, Sabtu (9/10/2021). (Foto: juwita/koranbanjar.net)

Untuk melawan pandangan negatif terhadap mural, Komunitas Semanga Muda dari Kalimantan Selatan menggelar Event Banjar Mural Festival 2021 dengan tema ‘Seni Adalah Upaya.’ Dilaksanakan pada 12 hingga 17 Oktober 2021, di dua tempat yakni Banjarbaru dan Banjarmasin.

BANJARBARU,koranbanjar.net – Founder Semangat Muda Putra Qomaluddin menyebutkan, ada 19 pemural yang akan terlibat dalam festival mural pertama di Kalsel itu yakni, di Kota Banjarbaru adalah Tio Epenk, Hefni Priadi, Lintang Fauzi, Gamas, Andri Ramadhani, Jerry, Bagus, M Nurhadi, Nabila, dan Sinyo.

Sementara di Banjarmasin dilaksanakan oleh Jeffry Andika, Arnet, Andrian Yusianto, Innasya Tania, Fatur, Adi, Rizky Setiawan, Ramadhani, dan Dhea Qistina

“Insyallah, mudah-mudahan Semangat Muda bisa memberikan benang merah di sana,” ucapnya dalam jumpa pers di Garis Kota Workspace & Resto, Banjarbaru, Sabtu (9/10/2021).

Ia menyebutkan festival ini akan dibuka di Banjarbaru dan ditutup di Banjarmasin. Diharapkan agar festival serupa dapat terus digelar berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur Festival Novyandi Saputra mengatakan, Banjar Mural Festival adalah upaya sebagai gerakan jalan tengah yang memiliki tujuan positif dari berbagai arah.

“Kita ingin menyampaikan bahwa mural sebagai karya seni memiliki manfaat sangat positif dalam memberi pesan, wacana, kritik atau apa pun terhadap perkembangan kota dan kemajuan kebudayaan sebuah kota,” tuturnya.

Dalam hal ini khususnya terhadap pandemi dan kekayaan lokal yang melingkupinya.

Novy menambahkan, gerakan ini sebagai upaya agar mural sebagai karya seni tidak kehilangan kepercayaan positif dari semua pihak.

“Itulah alasan tema kegiatan ini diberi nama ‘Seni Adalah Upaya’. Kita mengupayakan bersama-sama agar mural bisa dipandang secara estetis, dan mampu berkontribusi secara konkrit terhadap kondisi zaman,” ucapnya.

Adapun, nantinya ada 9 titik tempat yang dimural. 2 titik besar, di Amanah Borneo Park dan dinding Pelindo Jalan RE Martadinata, dengan panjang 15 meter. (jwt/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *