Bang Dhin Gelar Sosialisasi Toleransi Kehidupan Bermasyarakat

Wakil Ketua DPRD Kalsel M Syaripuddin (Bang Dhin), saat Sosialisasi Propem Perda Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat di Gedung Dakwah NU Kalsel, Kamis (2/2/2023). (Foto: Humas DPRD Kalsel/Koranbanjar.net)
Wakil Ketua DPRD Kalsel M Syaripuddin (Bang Dhin), saat Sosialisasi Propem Perda Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat di Gedung Dakwah NU Kalsel, Kamis (2/2/2023). (Foto: Humas DPRD Kalsel/Koranbanjar.net)

Moderasi beragama merupakan sebuah komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan yang paripurna. Setiap warga, apapun suku, etnis, budaya, agama, dan pilihan politik, harus mau saling mendengarkan satu sama lain. Serta memiliki sifat moderat dengan kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan satu sama lain.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kalsel M Syaripuddin, saat Sosialisasi Propem Perda Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat di Gedung Dakwah NU Kalsel, Kamis (2/2/2023).

“Toleransi kehidupan bermasyarakat menjadi bagian penting dalam cara pandang setiap warga. Agar selaras dan integral dengan kebijakan pembangunan nasional. Marilah kita selalu hidup dengan kerukunan, kedamaian, dan ketertiban,” kata pria yang akrab disapa Bang Dhin.

Selain dihadiri mahasiswa Universitas NU Kalsel (UNUKASE), acara juga diisi narasumber, Nurholis Majid (FKUB) dan Rizky Eri Munadi (Sekretaris TMP Kalsel).

Bang Dhin menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu program DPRD Kalsel untuk penyebarluasan suatu produk hukum daerah, atau peraturan daerah.

“Kehadiran Perda Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat adalah sebagai tanggung jawab pemerintah daerah untuk melindungi proses kehidupan yang harmonis, aman dan tenteram di dalam bingkai kehidupan bermasyarakat di Banua,” jelasnya.

Selain itu, pembentukan perda juga bertujuan untuk menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan pengembangan ibadah agama oleh pemeluk-pemeluknya, mencegah perkembangan intoleransi dan potensi terjadinya konflik sosial. (Bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *