Tak Berkategori  

Asrama Mahasiswi Kabupaten Banjar Memprihatinkan, Begini Kondisinya

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Asrama Mahasiswi Kabupaten Banjar, Bumi Barakat, di Jl. Bawang Putih, Kelurahan Kuripan, Banjarmasin kondisinya memprihatinkan.

Asrama yang dihuni 20 mahasiswi Kabupaten Banjar ini mengalami banyak kerusakan, seperti pintu yang bolong-bolong karena sudah lapuk, dan lampu ruangan tidak bisa difungsikan.Asrama Mahasiswi Kabupaten Banjar Memprihatinkan, Begini Kondisinya

Untuk mengatasinya, mereka menggunakan kabel colokan untuk menyalakan lampu penerangan. Sementata, beberapa pintu yang bolong, ditutup dengan karton!

Mantan Ketua Asrama Bumi Barakat tahun 2018, Laila Hasanah, mahasiswi UIN Antasari Banjarmsin mengatakan, banyak sekali kerusakan di asrama yang ia tempati bersama 19 orang temannya itu.

Laila mengaku merasa sedih dengan kondisi asrama tempat tinggalnya untuk menuntut ilmu, terlebih sudah bertahun-tahun mereka diami.

“Masalah di asrama ini banyak kerusakannya, lampu lantai dasar ini hampir semua tidak bisa digunakan,” ucap mahasiswi semester 7 ini kepada koranbanjar.net, Rabu (2/10/2019).

Asrama ini memiliki 9 kamar tidur. Semua pintu kamar punya kerusakan bervariatif, ada yang tidak bisa dikunci, bolong, ada juga kamar mengalami kebocoran pada atapnya.

“Kalau hujan airnya merembes dan basah ,” ujar salah satu mahasiswi pemilik kamar itu.

Bukan hanya itu, salah satu penyangga tangga bagian bawah patah. Ini bisa saja seketika membuat mereka terjatuh dan ambruk saat menaikinya. Sementara, tak ada pilihan untuk menuju lantai atas.

Selain itu, mereka juga mengeluhkan pintu kamar mandi yang rusak dan bolong, juga dapur tempat mencuci ambruk karena lapuk.

“Pintu kamar mandi terpaksa kami tutup dengan kertas sebisa kami, soalnya meskipun sesama cewe yang tinggal kalau mandi keliatan ya malu juga. Untuk dapur takut juga terpeleset dan itu juga kami benarkan sebisa kami juga,” beber Laila.

Ia berharap, pemerintah Kabupaten Banjar memperhatikan Asrama Bumi Barakat tempat mereka tinggal untuk menuntut ilmu. Laila menuturkan, asrama milik kabupaten lainnya yang letaknya tidak jauh, banyak direnovasi.

“Berharap pemerintah untuk lebih memeperhatikan kami seperti kabupaten-kabupaten lainnya yang jika ada kerusakan langsung direnovasi, apalagi kami perempuan jika ada keruskan tidak terlalu bisa memperbaiki sendiri,” jelasnya.

Lebih lanjut Laila menceritakan, asrama tempat mereka tinggal selama menuntut ilmu ialah bekas rumah warga, yang dibeli oleh Pemkab Banjar kala dipimpin Pangeran Khairul Shaleh.

Menurutnya, usai dibeli asrama Bumi Bakarat tidak pernah sama sekali tersentuh dana Pemerintah Kabupaten Banjar untuk perbaikan.

Sementara itu, Septi Ariani mengatakan, pihak Perkumpulan Komunitas Mahasiswa Kabupaten Banjar (PKMKB) sudah pernah mengajukan permohonan dana kepada pemerintah.

“Namun dari pihak pemerintah selalu punya kendala sehingga mereka tidak mendapatkan apapun,” ujar salah satu penghuni Asrama Mahasiswi Bumi Bakarat Kabupaten Banjar ini. (mj-28/dra)