Asita Kalsel Tanggapi Usulan Komisi III Buka Rute Penerbangan ke Jeddah

Ketua Asita Kalimantan Selatan, Hj Dewi Restina (kanan). (Foto: Koranbanjar.net)
Ketua Asita Kalimantan Selatan, Hj Dewi Restina (kanan). (Foto: Koranbanjar.net)

Ketua Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Kalsel, Hj Dewi Restina langsung merespon positif usulan Komisi III DPRD Kalsel terkait dibukanya penerbangan langsung dari Bandara Internasional Syamsudin Noor ke Jeddah Arab Saudi.

BANJARMASIN, koranbanjar.net “Kita sebagai orang Asita dan orang-orang yang bergerak di bidang pariwisata sangat setuju sekali. Itu memang harapan kita dari dulu,” ujarnya kepada koranbanjar.net di Banjarmasin, Kamis (5/1/2023).

Menurut Hj Dewi Restina, dengan dibukanya penerbangan langsung dari Banjarmasin ke Bandara King Abdulaziz, Jeddah, akan mengurangi biaya perjalanan umrah karena jemaah tidak perlu lagi ke Jakarta.

Selama ini lanjutnya, dari Banjarmasin harus ke Jakarta terlebih dahulu.

“Ada beberapa kali handling bagi yang handle umrah. Pertama di Banjarmasin mengeluarkan biaya, kemudian di Jakarta. Kalau pun menginap, harus mengeluarkan biaya lagi,” bebernya.

Oleh karena itulah, Hj Dewi Restina menegaskan, dirinya sangat mendukung usulan Komisi III DPRD Kalsel agar pemerintah membuka rute penerbangan langsung dari Bandara Syamsudin Noor ke Jeddah Arab Saudi.

“Demi memudahkan jemaah yang akan menunaikan ibadah umrah dan haji ke  tanah suci Mekah,” ucapnya.

Tingginya minat umrah dan haji khususnya dari Kalimantan Selatan, Komisi III DPRD Kalsel meminta pemerintah membuka jalur penerbangan langsung menuju Jeddah, Arab Saudi.

Permintaan ini disampaikan Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, H. Gusti Abidinsyah usai rapat kerja bersama Dinas Perhubungan di Banjarmasin Kalsel belum lama tadi.

“Untuk memudahkan jemaah umrah dan haji asal Kalimantan khususnya Kalsel, Pemerintah harus membuka jalur penerbangan dari Syamsudin Noor langsung menuju Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi,” ungkapnya

Selain itu menurut dia, agar bisa mengurangi kasus penipuan jemaah umrah dan haji asal Kalsel yang telantar di Jakarta maupun di Arab Saudi. (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *