Asiik..Marabahan akan Punya Wisata Susur Sungai, ini Rutenya

MARABAHAN, KORANBANJAR.NET – Tingginya potensi wisata susur sungai yang ada di Sungai Barito pada kawasan bawah Jembatan Rumpiang, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), menjadi perhatian Pemkab Batola.

Oleh karenanya, melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Batola, kawasan bawah Jembatan Barito akan dijadikan wisata susur sungai.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Disporbudpar Batola, Rosida Watty, dalam rencana pihaknya, wisata susur Sungai Barito ini akan diresmikan pada 2019 mendatang.

Meski belum bisa memastikan waktu peresmiannya, namun pihaknya sudah merancang rencana rute wisata susur sungai tersebut. Rancangan rute ini nantinya diharapkan dapat menjadi pilihan para wisatawan dalam menyusuri Sungai Barito di Marabahan dengan menggunakan kelotok.

“Rute susur sungai yang kami rencanakan ini bisa di mulai dari dermaga kapal feri di Pasar Wangkang agar bisa langsung menuju ke Rumah Bundar yang ada di Jalan Panglima Wangkang. Kemudian menuju Masjid Agung Al Anwar. Setelah dari Masjid Agung, wisatawan bisa menyinggahi keramba-keramba apung ikan yang berjejeran di pinggir sungai,” kata Rosida, saat ditemui korabanjar.net di Kantor Disporbudpar Batola, Marabahan, Senin (10/112/2018).

Kabid Pariwisata Disporbudpar Batola, Rosida Watty. (Foto: mj-023/koranbanjar.net)

Di keramba ikan yang dikelola langsung oleh warga setempat tersebut, dilanjutkannya, wisatawan dapat sambil menikmati olahan ikan seperti, ikan nila, patin dan ikan mas.

Selain itu, sebut Rosida, dari keramba ikan tersebut, terlihat pula bangunan Jembatan Rumpiang yang berdiri kokoh, sehingga para wisatawan bisa berfoto dengan latar belakang Jembatan Rumpiang.

“Kemudian, rute wisata susur sungai bisa dilanjutkan ke Titian Pelangi di Keluarahan Ulu Benteng. Dalam perjalanan menuju Titian Pelangi, wisatawan melalui stockfile batubara yang ada di Kelurahan Lepasan, atau dapat melihat secara langsung pembuatan kerupuk ikan pipih dan kerupuk nasi oleh warga setempat di Desa Murung Raya. Setibanya di Titian Pelangi, para wisatawan bisa berfoto-foto dengan pemandangan pagar titian yang berwarna-warni. Makanya disebut warga sebagai Titian Pelangi,” jelasnya.

Di akhir perjalanan, Rosida menceritakan, wisatawan bisa menuju Siring Marabahan yang bisa dijadikan tempat untuk duduk-duduk dan bersantai.

Menurutnya, susur sungai dengan rute tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar dua jam perjalanan.

Sedangkan untuk biaya sewa kelotok, Rosida memberitahukan, tergantung pilihan para pengunjung. Jika pengunjungnya berjumlah 20 orang, maka bisa memilih kapal feri pengangkut sepeda motor dengan biaya antara Rp 300 sampai Rp 400 ribu.

Namun, apabila ingin biaya sewa yang lebih murah, perempuan berkacamata ini menganjurkan agar para pengunjung memilih kelotok biasa yang bisa dimuati delapan sampai sepuluh orang, dengan sewa Rp 150 ribu.

Rosida mengatakan, dua pilihan kelotok dengan biaya sewa tersebut sudah bisa dipakai susur sungai untuk semua rute yang telah disebutkannya.

“Jika ingin mendapatkan pemandangan matahari terbenam, maka susur sungai bisa di mulai dari pukul 15.00 WITA,” ujarnya Rosida menyarankan. (mj-023/dny)