Apris tak Berdaya setelah Mengalami Kecelakaan 2 Bulan Lalu

MARTAPURA – Gara-gara mengalami kecelakaan lalu lintas sejak 2 bulan lalu di kawasan Komplek Perumahan Guntung Merah, Desa Indrasari, Kecamatan Martapura, Apris Safrudin (21), warga Desa Tunggul Irang Ilir  RT 2 Martapura, kini hanya bisa tergolek di kasur.

Belum diketahui penyakit yang diderita, pastinya Apris merasakan ada masalah pada tulang belakangnya, sehingga membuat beberapa bagian tubuhnya tak bisa digerakkan sama sekali.

“Awalnya tabrakan di daerah Genteng Merah,  Martapura.  Sejak pulang dari kejadian itu, badan saya mulai lemah,  hingga gak ada kekuatan untuk bergerak sampai sekarang, ” ujar Apris

Keadaan itu menyebabkan dirinya tak bisa berbuat apa-apa, termasuk ingin kencing atau buang hajat ke kakus. Oleh sebab itu, dia hars menggunakan popok. Akibatnya bokong (bagian tulang sulbi) mengalami luka lecet, bahkan sampai berlubang.

Meski ketiadaan biaya untuk berobat, dia sudah berusaha mengobati dengan menggunakan fasilitas BPJS. Akan tetapi BPJS tak bisa melayani, karena latar belakang penyakit yang diderita disebabkan peristiwa kecelakaan.

“Untuk berobat pakai biaya sendiri,  BPJS ada,  tapi gak bisa digunakan, karena saya kan kecelakaan,” ungkapnya

Adapun tentang kondisi ekonominya, Apris tinggal di gubuk sewa yang sederhana. Dia tinggal hanya berdua dengan ayahnya, Hasanudin. Pekerjaan ayahnya hanya sebagai tukang parker, sedangkan ibunya telah lama meninggal dunia.

“Kami cuma tinggal berdua sama bapak,  ibu sudah meninggal.  Rumah ini kami sewa,  perbulannya Rp300 ribu, bapak kerja cuma tukang parkir di sebuah tambak ikan,” tuturnya.

Selama ini untuk biaya berobat Apris hanya mengharap penghasilan orangtuanya,  dan akibat keterbatasan ekonomi,  kini ia hanya bisa pasrah di tempat tidur.

“Saya cuma bisa pasrah,  pengahsilan bapak juga tidak seberapa,” ujarnya.

Manakala ayahnya bekerja, Apris ditemani temannya yang bernama Aan.  “Saya temannya Apris,  kadang gantian sama teman lain buat menjaga Apris,” ujarnya.

Apris tercatat sebagai anggota BPK Berkat Murung Pelabuhan.

Sehubungan dengan kondisi Apris, Pembakal Desa Tunggul Irang Ilir yang mau dikonfirmasi koranbanjar.net, belum bisa ditemui.(sai)