BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Mengetahui Walikota Banjarmasin Ibnu Sina sering berkunjung ke luar negeri, membuat salah satu anggota DPRD Kalsel, Puar Junaidi, menduga ada penggunaan dana APBD yang digunakan Ibnu Sina di luar agenda kedinasan.
Puar meniliai, keberangkatan ke luar negeri yang kerap dilakukan Ibnu Sina adalah dalam rangka keperluan pribadi tetapi menggunakan dana APBD. Apalagi ditambahkan Puar, gaji seorang walikota tidak akan cukup apabila terus sering digunakan untuk berpergian ke luar negeri.
“Saya minta aparat yang berwenang menyelidiki biaya keberangkatannya Ibnu Sina yang kerap ke luar daerah bahkan ke luar negeri,” ujar Puar, Kamis (24/5) lalu.
Namun, pernyataan dugaan dari Puar Junaidi tersebut ditangapi santai oleh Ibnu Sina saat ditemui koranbanjar.net dalam acara peresmian Café Eat Bos di Banjarmasin, Selasa (5/6) kemarin.
Ibnu Sina mengatakan, pernyataan Puar Junaidi tersebut tidak perlu dan tidak elok dilontarkan, apalagi diucapkan untuk atas nama pribadi.
“Hal itu tidak perlu diontarkan dan sangat tidak elok, apalagi untuk menyerang pribadi. Saya umrah saja dipersoalkan, gimana sih? Keberangkatan saya sangat jelas ada beritanya di media-media,” ucapnya seraya tertawa ringan.
Dalam beberapa bulan terkahir ini, diketahui Ibnu Sina memang kerap melakukan perjalanan ke luar negeri termasuk umrah bersama keluarganya. Namun, menurut Ibnu, kepergiannya itu merupakan dalam rangka urusan dinas.
Mengenai kunjungannya ke Amerika Serikat, dijelaskan Ibnu, adalah untuk memenuhi undangan dari Kedutaan Republik Indonesia di Washington DC.
“Selain diundang secara resmi oleh kedutaan, keberangkatan saya juga dibiayai untuk mewakili Indonesia memberikan presentasi di kedutaan yang ada di Washington DC. harusnya kita bangga lo, Banjarmasin bisa mewakili kota-kota yang ada di Indonesia. Sejak kapan walikota di undang ke luar negeri,” jelasnya.
Diakui Ibnu Sina, biaya kepergiannya ke beberapa kota di luar negeri memang ada yang bersumber dari dana APBD, namun semua sudah sesuai dengan prosedur.
“Biarkan saja, no problem,” pungkasnya menanggapi pernyataan Puar Junaidi.
Diketahui, selain berkunjung ke Washington DC Amerika Serikat, sebelumnya Ibnu juga berkunjung ke Denmark. Ia mendapat undangan kehormatan dari Kedutaan Denmark di Jakarta untuk mengikuti program pemecahan masalah sampah yang dihadiri bersama pemerintah kota lainya di Indonesia. Selama berkegiatan di Denmark, diantarnya Ibnu Sina mempelajari pengelolaan sampah skala kota di Kota Copenhagen. (leo/dny)