Religi  

Andin Di-dzalimi, Hasil Tes Swab RSUD Ulin Tanpa Tanda Tangan

Hasil tes kesehatan yang dilakukan pihak RSUD Ulin Banjarmasin terhadap Bakal Calon Kepala Daerah, yang menyebutkan Calon Bupati Banjar, Andin Sofyanoor positif terpapar covid-19 masih diragukan. Pasalnya, 2 lembaga resmi kesehatan lainnya justru melakukan swab terhadap Andin Sofyanoor, dan menyatakan Andin Sofyanoor negatif terpapar Covid-19. Ada apa dengan Tim Kesehatan Pemeriksa Bakal Calon Kepala Daerah dari RSUD Ulin Banjarmasin?

MARTAPURA,koranbanjar.net – Berdasarkan catatan yang dihimpun media, sekitar dua hari sebelum mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Banjar, Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Banjar, Andin – Guru Oton sudah melakukan swab oleh UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.
Hasil swab dituangkan dalam Surat Keterangan No LHU: M.VI.2020.09.1052. Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar menerangkan dengan sesungguhnya bahwa;

No. Sampel: C47.31767K
NIK : 6303051005760021
Nama : Andin Sofyanoor
Tempat Tanggal Lahir: Martapura 10-05-1976
Jenis Kelamin: Laki-laki
Pekerjaan: Wiraswasta
Alamat : Jl. Murung Mesjid No 37F RT
003/001, Kelurahan Murung
Keraton, Kecamatan Martapura
Kabupaten Banjar, Kalsel.

Telah dilakukan test Real Time Polymerase Chain Reaction (RT PCR) dengan hasil NEGATIF.
Surat diterbitkan di Martapura, 02 September 2020

Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar ditandatangani Fahriadi, SKM, MKes, MARS.

Atas dasar itu, Andin dan Guru Oton sudah menerima hasil swab yang dinyatakan negatif secara resmi, hingga menjadi dasar untuk menjadi lampiran persyaratan mendaftar ke KPU Banjar.

Kadis Kesehatan Kabupaten Banjar dr Diauddin ketika dikonfirmasi menyebutkan, setiap bapaslon yang ingin mendaftar telah diperiksa dulu kesehatannya, berikut tes swab.

“Kalau pemeriksaan di tempat kita waktu hendak mendaftar, semua telah di periksa. Hasilnya, negatif,” kata dia.

Calon Bupati Banjar,  Andin Sofyanoor saat melakukan jumpa pers.
Calon Bupati Banjar, Andin Sofyanoor saat melakukan jumpa pers.

Janggalnya, setelah mendaftar ke KPU Banjar pada tanggal 5 September 2020, pasangan Banjar Bersinar ini mendadak mendapat pemberitahuan pada hari itu pula sekitar pukul 18.30 wita, untuk menjalani tes kesehatan esok harinya pada tanggal 6 September 2020, mulai siang.

Baca Juga:

Kemudian, esok harinya, sebagai Calon Kepala Daerah yang taat dengan peraturan KPU, langsung memenuhi panggilan menjalani cek kesehatan. Ironisnya, pada tanggal 6 September 2020, tepatnya malam hari Andin dan Guru Oton disebut terpapar Covid-19.

Karena mendapat kabar sepihak yang masih diragukan, keesokan harinya Andin Sofyanoor langsung melakukan swab mandiri di RS termuka di Jakarta. Hasilnya tes swab mandiri yang dilaksanakan pada RS ternama di Jakarta dengan tenaga medis yang ahli di bidangnya masing-masing, ternyata hasil swab terhadap Andin Sofyanoor dinyatakan negatif Covid-19.

Berdasarkan Surat Keterangan yang diterbitkan RSU Medistra beralamat Jl.Gatot Subroto Kav 59 Jakarta 121950 dengan order pada 08-09-2020 pukul 12.00-14.00, kemudian Report Date pada 08-09-2020, hasil swab terhadap Andin Sofyanoor juga menyatakan NEGATIF Covid-19.

Sementara itu, surat keterangan hasil swab yang dilaksanakan RSUD Ulin Banjarmasin dengan No LHU: 2020.09.06.LHU-Pilkada14 tertanggal 06 September 2020 yang menyebutkan Andin Sofyanoor POSITIF terpapar Covid-19 dengan Penanggung Jawab Laboratorium Molekuler RSUD Ulin Banjarmasin atasnama dr. Munawaroh Pasaribu, Sp.MK justru tidak bertandatangan atau tanpa dibubuhi tanda tangan penanggung jawab. Bukan cuma itu, dalam surat tersebut juga tidak tidak dicantumkan nama penguji, yang melakukan verifikasi dan yang menyetujui.

Di tempat terpisah, Calon Bupati Banjar, DR. Andin Sofyanoor dalam siaran pers release-nya menyebutkan, setelah dinyatakan Positif Covid oleh pihak RSUD Ulin Banjarmasin kemarin, secara moril, dirinya dan para pendukung menjadi terpukul. Sangat kaget, karena sebelumnya sudah melakukan tes swab yang menyatakan NEGATIF.

Secara sosial, banyak pihak yang menjadi khawatir, bahkan ketakutan untuk bertemu keluarga, para ulama dan masyarakat pendukung. Ini sangat merugikan. “Kami sangat terpukul dan merasa dizhalimi,” ucapnya.

Tak hanya itu, secara elektoral, ada pihak-pihak yang dengan semangat menyebarkan info tersebut untuk membuat para pendukung jadi ragu bahkan berpaling.

Hikmah yang menyebutkan dirinya Positif Covid-19 kemarin, antara lain Andin, pertama, mengajak seluruh lapisan masyarakat Kalsel, dan Kabupaten Banjar khususnya untuk lebih peduli dengan kesehatan, meski Pilkada tetap dilaksanakan di masa pendemi.

“Kedua, kita semua jadi mengerti, jadi sadar untuk bersama-sama mengawasi lebih baik proses yang berlangsung dalam Pilkada, agar tidak terjadi kecurangan, penyalahgunaan wewenang. Mari kita jaga sama-sama, jangan sampai kepentingan politik untuk menjegal, mengalahkan kontestan lain dengan cara-cara yang curang. Mari kita cegah bersama,” tegas Doktor Ilmu Hukum Tata Negara ini.

Andin juga berharap, perubahan jadi semakin relevan. Masalah yang sangat nyata, covid di depa mata, masalah kesejahteraan masyarakat di belakangnya. Masyarakat harus segera diberi perhatian utama. Selain kesehatan mesti dijaga, kesejahteraan masyarakat harus segera dipulihkan. “Inilah yang akan menjadi prioritas kerja terpenting kami dari pasangan Banjar Bersinar.(ff)

Baca Juga :

https://koranbanjar.net/hasil-tes-kesehatan-pilkada-rsud-ulin-meragukan-2-lembaga-kesehatan-nyatakan-andin-negatif-covid-19/