BANJARMASIN, koranbanjar.net- Seorang anak muda yang melintas di Jl A Yani Km11 Gambut, jadi korban pembegalan pada Minggu (8/12/2019) malam.
Pantauan koranbanjar.net- saat melintas di depan kantor Nissan Jl A Yani Km11, melihat ada pengendara terjatuh karena sempat di begal.
Pengendara motor roda dua jenis N-Max DA 6178 PCR ini ialah Nada (20) yang saat itu sedang membonceng ibunya, Asiah (50) usai berbelanja barang dari Banjarmasin arah ke Banjarbaru, sekitar pukul 21.57 Wita.
“Saat pulang dari Banjarmasin, ada yang menyebelahi pelan, jadi otomatis pelan juga kan kami, nah tiba-tiba dia narik tas mama saya, kemudian mama saya narik juga. habis itu jatuh, malingnya jatuh juga,” ungkap mahasiswi aktif berkuliah di Banjarbaru ini saat ditemui di Puskesmas Gambut Malam tadi sekitar pukul 23.10 Wita.
Akibat kejadian tersebut, Nada dan ibunya pun mengalami sejumlah luka akibat terjatuh saat melakukan perlawanan.
Asiah mengalami luka tergores di bagian wajah yang cukup serius, sedangkan Nada luka di bagian lutut.
“Pas dipepet sempat melaju, ternyata mereka malah dengan berani menarik dan kemudian tas itu terlepas, namun ia tidak sempat mengambil isi tasnya,” terang Asiah kepada koranbanjar.net-.
Lanjut ia menerangkan, saat terjatuh, kemudian dirinya berteriak maling, dan langsung masyarakat yang mendengarkan teriakan tersebut, berdatangan dan setop untuk menolongnya.
“Karena kami teriak maling kaburlah si pelaku cepat-cepat mendirikan motornya, pelaku ada dua orang dengan satu motor berdua, saat dia kabur satu pelaku tidak sempat ikut naik motor, dia kabur ke semak-semak makanya sandalnya jatuh, karena lupa dia mengambil,” terangnya.
Dari kejadian tersebut, Nada mengingat pelaku menggunakan motor Honda jenis Scoopy tahun 2015.
“Kurang ingat plat motornya, yang jelas dia perawakannya tinggi kurus, dan pakai baju merah, pakai gelang, pakai helm warna abu-abu, dia tidak menggunakan penutup muka saat ingin merampas tas milik mama saya,” ujarnya.
Namun, dari akibat terjatuhnya mereka, gelang milik Asiah pun lenyap entah terlempar kemana.
“Kalau isi tasnya lengkap aja tidak ada yang hilang, yang hilang itu gelang saya di tangan harganya sekitar 6 juta rupiah,” ungkapnya.
Sementara itu, Rio (20) keluarga Asiah saat ditemui di Puskesmas Gambut mengatakan, pihak puskesmas menerangkan, sudah sering terjadi kriminal di kawasan itu.
“Kalau dari puskesmas sini katanya, memang daerah di sana cukup gelap dan minim penerangan jalan, sehingga sering terjadi pembegalan habis magrib sama isya,” tandasnya.
Pantauan koranbanjar.net- korban diobati hingga pukul 23.40 Wita baru diantarkan ke rumahnya yang berada di Perumahan Seribu Martapura. (ags/dya)