Meskipun aktivitas Galian C di wilayah Kota Banjarbaru tidak diperbolehkan lagi keberadaannya, namun hingga saat ini kegiatan yang meresahkan warga tersebut masih saja marak, terutama di kawasan wilayah Kecamatan Cempaka.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Kebijakan Perda Kota Banjarbaru Nomor 3 Tahun 2017 terkait dilarangnya Galian C di Kota Banjarbaru, disambut gembira warga. Namun kembali maraknya aktivitas Galian C membuat warga kecewa dan trauma akan musibah banjir yang melanda kawasan mereka.
Terutama warga Kecamatan Cempaka, yang berharap tidak akan ada lagi musibah banjir bandang bercampur lumpur masuk ke dalam rumah.
Dugaan aktivitas ilegal berupa Galian C tampak terlihat dengan padatnya truk angkutan tanah uruk keluar masuk, salah satu lokasinya di dekat Pasar Galuh Cempaka.
Terlihat dalam kurun waktu beberapa jam puluhan armada truk melakukan pengangkutan dengan muatan penuh tanah uruk dari tempat tersebut. Sejauh ini tidak diketahui kemana tanah uruk tersebut dibawa.
Warga sekitar mengaku tidak bisa berbuat apa-apa melihat aktivitas angkutan Galian C yang marak, meskipun mereka merasa keberatan.
“Kami ini bisa apa. Tetapi kalau ditanya, pastilah kami keberatan,” keluh Acil Iyah, Warga Kertak Baru RT 22 RW 08 Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kamis (12/9/2024).
Acil Iyah mengaku keberatan, karena yang menerima dampaknya itu warga sekitar. Menurutnya, jika hujan lebat datang, air banjir masuk hingga ke dalam rumah.
“Setelah banjir, kami juga harus membersihkan lantai rumah yang dipenuhi dengan lumpur tanah bawaan banjir,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru Sirajoni saat dikonfirmasi, Selasa (10/9/2024) mengaku dirinya belum mendapatkan informasi dan mengetahui adanya aktivitas Galian C di Kelurahan Cempaka.
“Belum ada laporan, tim kami belum ada ke sana. Kalau memang ada atau tidak ada, kami tetap cek lokasi,” ucap Sirajoni.
Jika nanti ada ditemukan aktivitas Galian C, sambung Sirajoni, DLH Kota Banjarbaru akan melakukan penindakan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kami akan datang ke sana dan kami melihat kondisi di lapangan dulu,” tuturnya. (tim)