Religi  

Akibat Ribuan Ikan Mati, Desa Sungai Asam Kekurangan Air Bersih

KARANG INTAN, koranbanjar.net – Akibat ribuan ikan mati disebabkan berkurangnya debit air di Desa Sungai Asam, warga mengeluhkan bau amis sungai dan kekurangan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

Dari pantauan koranbanjar.net, Selasa (15/10/19), saat mendatangi Desa Sungai Asam, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar bau amis ikan busuk jelas tercium, meskipun berdiri di jalan desa tersebut.

Diketahui, musibah tersebut terjadi sejak Minggu (13/10/19) malam, ketika itu ribuan ikan milik para penambak ditemukan mati di keramba masing-masing.

 

Lihat juga: Ribuan Ikan Mati, Penambak Desa Sungai Asam Rugi 500 Juta
Lihat juga: VIDEO: Ribuan Ikan di Desa Sungai Asam Mati Mendadak, Ini Penyebabnya

 

Menurut salah seorang warga setempat, keadaan sungai yang bau amis diperparah dengan musim kemarau, mengakibatkan banyak sumur dan air dari PAMSIMAS terhenti.

“Mau tidak mau mandinya ke irigasi atau ke rumah tetangga yang sumurnya belum kering,” ucapnya.

Sekretaris Desa (Sekdes) Sungai Asam, Waliyudin mengatakan, ia telah menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar untuk meminta bantuan air bersih, namun sampai siang Selasa (ketika wawancara ini dilakukan), bantuan tersebut masih belum datang.

“Katanya (BPBD) mau ke Aluh-Aluh dulu, jadi sampai sekarang belum datang,” ucap Waliyudin kepada koranbanjar.net. Diketahui, pihak BPBD mendistribusikan air bersih tiap hari ke sejumlah desa yang mengalami kekeringan.

Untuk sungai yang tercemar ikan mati tersebut, Waliyudin menyebutkan bahwa sejak siang Selasa (15/10), oleh pengelola waduk Riam Kanan telah dibuka katupnya di hulu sungai agar aliran air bertambah deras dan bisa menghanyutkan bangkai ikan.

Lebih lanjut ia berharap, dinas terkait dapat membantu penanggulangan bencana tersebut agar warga Desa Sungai Asam dapat memakai air sungai sebagaimana biasanya.

“Kami juga berharap Dinas Lingkungan Hidup untuk meneliti apakah air sungai terdapat racun atau tidak pasca ribuan ikan mati ini,” tutup Waliyudin. (mj-30/dra)