Tak Berkategori  

Akibat Kabut Asap, Kapal Feri Tunda Pelayaran Hindari Resiko Ini

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Akibat kabut asap di wilayah Banjarmasin, Kalsel terjadi keterlambatan penyebrangan kapal feri khususnya dari Pelabuhan Banjar Raya menuju Sungai Lauk, Kabupaten Batola.

Lebih dari itu, kabut asap juga beresiko terjadinya kecelakaan atau tergabrak sesama kapal, lantaran jarak pandang terbatas.

“Tadinya sampai 15 menit saja, karena kabut asap jadinya sampai molor 30 menit an,” kata Nakhoda Berkat Feri Bersama, Jumat (13/9/2019).

Kabut asap itu terjadi sekitar pukul 05.00 sampai 06.00 Wita. “Kabut asapnya terjadi saat subuh saja, kalau sudah jam tujuh lewat, maka sudah cerah tidak ada terlihat kalau pukul 09.00 Wita,” terangnya.

Ia mengungkapkan, kabut asap sangat berisiko di pelayaran, karena bisa menabrak kapal lainnya yang melintas.

“Bahaya sekali pada saat kabut, bisanya kami melihat kapal lain jarak 10 meter saja, karena kabut,” tuturnya.

Meskipun demikian, ia mengatakan tetap berlayar karena jalannya kapal masih bisa diperlambat.

“Jadi pakai penanda lampu biar tidak tertabrak kapal lain, tapi syukur kabutnya tidak terlalu parah karena kalau hariny agak siang kabutnya sudah tidak lagi,” terangnya.

Salah satu penumpang kapal feri Riana (20 tahun) mengaku merasa tidak nyaman dengan kabut asap karena membuat matanya perih.

“Terganggu banget pastinya, apalagi saya harus menyebrang karena bekerja di Basirih sebagai pekerja mengupas kulit udang setiap harinya,” jelasnya.

Masih di tempat yang sama, Kasmaniyansah (17 tahun) siswa SMA kelas X juga merasa sangat tidak nyaman dengan kabut asap, karena kadang membuatnya batuk.

“Saya harap untuk para pembakar lahan janganlah ya dilakukan lagi, karena ini kashian bagi yang ingin pergi menuntut ilmu, maunya menghirup oksigen, malah bau asap dihirup,” pungkasnya. (ags/dra).